Adakah pimpinan yang sholeh dan di-SUKA-i masyarakat ?
Pilkada semakin dekat dan kampanye kemarin (13/1/08) diawali dari PKS yang mengusung seorang ulama dan juga pakar keuangan yang jelas nggak usah berslogan anti korupsi secara moral Ust H. Ahmad Syaikhu, Ak adalah memahami lika-liku permasalahan birokrasi keuangan dan permaslahan korupsi dan saat si aa mengundang acara pelatihan politik pemuda muhammadiyah kota bekasi beliau dengan gamblang mengenai usaha pemberantasan korupsi dan kami yakin akan membuat decak kagum kalau mendengarkan ungkapan bijak beliau dan kerja profesional sang ustad akan didukung oleh putra asli Bekasi Drs. Hj. Kamaluddin Zaini yang cukup berpengalaman dalam penataan kota bekasi yang sedikit tertinggal dengan kabupaten dalam fasilitas dan infrastrukturnya.
Sudah dimulai genderang perang siapa yang layak jadi wali kota Bekasi setelah pilkada usai. Jargon "Mari bangun Bekasi" jelas bukan slogan kosong, kita butuh pembaharu bukan status quo yang memanfaatkan birokrasi dan BNN sebagai media yang bisa dijadikan sarana kampanye terselubung atau jargon berantas korupsi sementara dia seorang pengusaha yang sudah jelas harus memperhitungkan neraca untung rugi, jadi seandainya masyarakat bekasi cerdas dan memahami karakter 3 calon kandidat ini bukan hal yang aneh kalau kita bisa meniru kabupaten Bekasi dan insya Allah akan terjadi pembelajaran yang baik
Pilkada semakin dekat dan kampanye kemarin (13/1/08) diawali dari PKS yang mengusung seorang ulama dan juga pakar keuangan yang jelas nggak usah berslogan anti korupsi secara moral Ust H. Ahmad Syaikhu, Ak adalah memahami lika-liku permasalahan birokrasi keuangan dan permaslahan korupsi dan saat si aa mengundang acara pelatihan politik pemuda muhammadiyah kota bekasi beliau dengan gamblang mengenai usaha pemberantasan korupsi dan kami yakin akan membuat decak kagum kalau mendengarkan ungkapan bijak beliau dan kerja profesional sang ustad akan didukung oleh putra asli Bekasi Drs. Hj. Kamaluddin Zaini yang cukup berpengalaman dalam penataan kota bekasi yang sedikit tertinggal dengan kabupaten dalam fasilitas dan infrastrukturnya.
Sudah dimulai genderang perang siapa yang layak jadi wali kota Bekasi setelah pilkada usai. Jargon "Mari bangun Bekasi" jelas bukan slogan kosong, kita butuh pembaharu bukan status quo yang memanfaatkan birokrasi dan BNN sebagai media yang bisa dijadikan sarana kampanye terselubung atau jargon berantas korupsi sementara dia seorang pengusaha yang sudah jelas harus memperhitungkan neraca untung rugi, jadi seandainya masyarakat bekasi cerdas dan memahami karakter 3 calon kandidat ini bukan hal yang aneh kalau kita bisa meniru kabupaten Bekasi dan insya Allah akan terjadi pembelajaran yang baik
No comments:
Post a Comment