Monday, May 12, 2008

Earphone Ganggu Pendengaran

Apa yang Anda lakukan jika Anda berada di dalam perjalanan? Perjalanan yang panjang dan lama mungkin akan membosankan, sehingga Anda berusaha mencari cara untuk menghilangkan rasa bosan tersebut. Ada yang mengatasinya dengan membaca, mengobrol, tidur, atau mendengarkan musik.

Teknologi kini sudah semakin canggih, terutama di bidang hiburan. Jika Anda ingin mendengarkan musik, sudah ada alat kecil yang mudah dibawa kemana-mana, mulai dari mp3, mp4, handphone, sampai ipod. Anda tinggal memasang earphone atau headphone ke telinga Anda, dan Anda bisa memilih dan mendengarkan lagu favorit.

Tapi tahukah Anda bahwa penggunaan earphone atau headphone terlalu lama, apalagi ditambah dengan volume musik yang kencang, bisa menyebabkan ketulian pada telinga Anda? Dr. Damayanti Soetjipto, Sp.THT-KL (K), spesialis THT dan ketua Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT), mengatakan bahwa penggunaan ipod dan sejenisnya secara berlebihan dapat menyebabkan ketulian.

Ada kasus dimana seseorang yang mendengarkan ipod selama perjalanan dari Amerika menuju Jakarta dengan pesawat, mengalami ketulian sesampainya ia di Jakarta, dengan derajat ketulian 110 decibel(dB), padahal normal pendengaran kita adalah kurang dari 30 dB. Pengobatan hanya bisa mengembalikan pendengarannya menjadi 55 dB, yang masih termasuk dalam ketulian derajat sedang-berat, dan tidak bisa kembali ke pendengaran normal.

Selain penggunaan ipod secara berlebihan, ketulian bisa juga disebabkan oleh bising di mal. Dr. Damayanti mengatakan bahwa bising di tempat permainan anak-anak di mal cukup tinggi, yaitu 90-95 dB. "Ini berarti bahwa anak-anak tersebut hanya boleh berada di tempat tersebut sekitar 1-2 jam. Lebih dari itu akan terjadi kelelahan koklea (rumah siput) yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap," jelasnya.

Bising lalu lintas juga memiliki andil dalam penyebab ketulian. Bising di lalu lintas diakibatkan karena banyaknya kendaraan bermotor, tidak terawatnya mesin dan knalpot kendaraan bermotor tersebut, serta kerapnya penggunaan klakson. Intensitas suara yang dihasilkan dari bising lalu lintas ini adalah sekitar 80-88 dB, dan ini berarti seseorang maksimal hanya boleh berada dalam kebisingan ini selama 16-24 jam. Orang yang lebih beresiko terhadap kebisingan lalu lintas ini adalah polisi dan pengendara motor.

Selain itu, penyebab ketulian juga bisa berasal dari penggunaan alat-alat elektronik seperti radio yang volumenya terlalu keras, mesin pemotong rumput, blender, gergaji listrik, mesin-mesin bangunan, bahkan dering telepon. Itu semua mempunyai intensitas suara yang berbeda-beda dan maksimal penggunaan yang berbeda pula.

Jika batas waktu ini terlampaui, maka alat pendengar (koklea) dan rambut getar penerima suara akan mengalami kelelahan, rusak, dan tidak dapat kembali normal.

Selain karena bising, ketulian juga bisa disebabkan oleh faktor usia (presbikusis), kotoran telinga (serumen), dan tuli sejak lahir (kongenital). Tuli sejak lahir bisa terjadi akibat mudahnya mendapat obat keras saat kehamilan, kurangnya pengetahuan dan penyakit yang terjadi saat hamil, dan sebagainya.

Sumber :http://www.mediaindonesia.com/

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...