Wednesday, June 18, 2008

Anak Merokok karena Iklan Rokok

JAKARTA,RABU - Iklan rokok dianggap sebagai kendala utama dalam pencegahan dampak bahaya rokok terhadap anak-anak. Penelitian Komnas Perlindungan Anak tahun 2007 menunjukkan bahwa 91,7% remaja berusia 13-15 tahun di DKI Jakarta merokok karena didorong oleh pengaruh iklan.

"Mereka umumnya terdorong untuk merokok melalui iklan, lewat billboard, seni, pendekatan keagamaan, olahraga, orang qasidah-an aja ada yang disponsori oleh rokok," ujar Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait di sela-sela Round Table Discussion Perlindungan Anak terhadap Bahaya Rokok di Jakarta, Rabu (16/4).

Aris menyebutkan bahwa Komnas Perlindungan Anak sama sekali tidak melarang keberadaan industri rokok di Indonesia, tapi masalahnya, anak-anak sudah menjadi korban karena iklan rokok. "Jadi nggak ada alasan bahwa iklan itu mau guyon atau mau apa gitu. Yang jelas kita akan melakukan judicial review terhadap PP No.19/2003 tentang perizinan pembatasan iklan rokok yang tidak ada sanksi hukumnya," ujar Aris.

Seperti yang dikatakan Menkes sebelumnya bahwa upaya perlindungan ini selalu tersandung oleh polemik antara dampak bahaya rokok baik kepada orang dewasa maupun anak-anak dan besarnya pemasukan negara yang diperoleh dari cukai rokok, Aris menganggap satu-satunya solusi adalah membatasi iklan rokok.

"Ini soal kemauan politik negara aja. Pengaturannya adalah tidak ada iklan sama sekali tentang rokok. Di Eropa sama sekali tidak ada iklan rokok di jalan. Di Indonesia, di jalan tol aja ada. Karena tidak ada aturan. Kalaupun itu dibuat tidak ada sanksi hukum, itu diakui kan oleh ibu Menkes," tambahnya.

Berkaitan dengan usaha induustri rokok yang semakin gencar mengembalikan citra positif di dalam masyarakat dengan menonjolkan tanggung jawab sosial, Aris mengharapkan Menkes serius dalam upaya mendorong ratifikasi terhadap PP yang mengatur soal perizinan iklan rokok tersebut dan Framework Convention of Tobacco Control (FCTC). Global Youth Tobacco Survey (GYTS) Indonesia pada tahun 2006 melaporkan lebih dari 37,3% pelajar biasa merokok dan tiga diantara sepuluh pelajar Indonesia menyatakan pertama kali merokok pada umur di bawah 10 tahun. (LIN)

Sumber ; www.kompas.com

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...