Penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern saat ini, sesungguhnya telah lama ditemukan kaum Muslim. Demikian ujar guru besar Columbia University
Para ilmuwan Muslim sudah membuat banyak penemuan-penemuan dari usia yang ada, demikian ujar Prof. Dr. George Saliba, guru besar Universitas Arab dan Islam Universitas Columbia. Pernyataan Saliba ini disampaikan dalam sebuah seminar di Government College University (GCU), hari Senin kemarin.
Saliba hadir dalam seminar bertajuk, The Problems of Historiography of Islamic Science, yang diselenggarakan di Fazl-e-Hussain Hall. Saliba memberi suatu kritik dari buku klasik tentang kenaikan ilmu pengetahuan Islam. Ia memerinci permasalahan dalam banyak buku dan menjelaskan penulisan sejarah alternatif bahwa digambarkan jika perkembangan ilmiah Islam sebagai hasil interaksi sosial dan kondisi-kondisi politis di dalam kerajaan Islam.
Saliba mengatakan, filsafat Islam telah mendorong ilmu pengetahuan dan telah mendukung berbagai disiplin-disiplin ilmu. Termasuk tumbuh-tumbuhan, ilmu hewan, aljabar, trigonometri, ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu perbintangan, ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu faal dan matematika sebelum zaman industri.
Ia juga mengatakan, pecahan persepuluhan bukan suatu penemuan orang Barat dan bahwa itu ditemukan oleh seorang ilmuwan Muslim. Ia juga menambahkan, sistem biner, adalah juga ditemukan oleh seorang ilmuwan Muslim.
Dr. George Saliba, adalah Profesor Ilmu pengetahuan Islam-Arab. Selain itum ia juga duduk di Departemen dari Timur Tengah dan Bahasa-bahasa Asia, di Columbia University, New York, AS.
Sebelum Saliba, orientalis asal Skotlandia, William Montgomery Watt pernah secara jujur, bagaimana Barat sangat berhutang budi pada Islam, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Montgomery yang pernah mendapatkan gelar "Emiritus Professor," gelar penghormatan tertinggi bagi seorang ilmuwan, sangat tekun melakukan penelitiannya tentang Islam. Khususnya sejarah perkembembangan pengetahuan di dunia Islam. Montgomery secara jujur mengakui, perkembangan ilmu pengetahuan yang kini berkembang pesat di Barat dan Eropa, sesungguhnya sebagian besar telah banyak ditemukan kaum Muslim sebelumnya.
Sumber : Daily Times
Para ilmuwan Muslim sudah membuat banyak penemuan-penemuan dari usia yang ada, demikian ujar Prof. Dr. George Saliba, guru besar Universitas Arab dan Islam Universitas Columbia. Pernyataan Saliba ini disampaikan dalam sebuah seminar di Government College University (GCU), hari Senin kemarin.
Saliba hadir dalam seminar bertajuk, The Problems of Historiography of Islamic Science, yang diselenggarakan di Fazl-e-Hussain Hall. Saliba memberi suatu kritik dari buku klasik tentang kenaikan ilmu pengetahuan Islam. Ia memerinci permasalahan dalam banyak buku dan menjelaskan penulisan sejarah alternatif bahwa digambarkan jika perkembangan ilmiah Islam sebagai hasil interaksi sosial dan kondisi-kondisi politis di dalam kerajaan Islam.
Saliba mengatakan, filsafat Islam telah mendorong ilmu pengetahuan dan telah mendukung berbagai disiplin-disiplin ilmu. Termasuk tumbuh-tumbuhan, ilmu hewan, aljabar, trigonometri, ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu perbintangan, ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu faal dan matematika sebelum zaman industri.
Ia juga mengatakan, pecahan persepuluhan bukan suatu penemuan orang Barat dan bahwa itu ditemukan oleh seorang ilmuwan Muslim. Ia juga menambahkan, sistem biner, adalah juga ditemukan oleh seorang ilmuwan Muslim.
Dr. George Saliba, adalah Profesor Ilmu pengetahuan Islam-Arab. Selain itum ia juga duduk di Departemen dari Timur Tengah dan Bahasa-bahasa Asia, di Columbia University, New York, AS.
Sebelum Saliba, orientalis asal Skotlandia, William Montgomery Watt pernah secara jujur, bagaimana Barat sangat berhutang budi pada Islam, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Montgomery yang pernah mendapatkan gelar "Emiritus Professor," gelar penghormatan tertinggi bagi seorang ilmuwan, sangat tekun melakukan penelitiannya tentang Islam. Khususnya sejarah perkembembangan pengetahuan di dunia Islam. Montgomery secara jujur mengakui, perkembangan ilmu pengetahuan yang kini berkembang pesat di Barat dan Eropa, sesungguhnya sebagian besar telah banyak ditemukan kaum Muslim sebelumnya.
Sumber : Daily Times
No comments:
Post a Comment