Sunday, October 4, 2009

Mafia paling ganas di dunia

YAKUZA




Sejarah panjang Yakuza dimulai kira-kira pada tahun 1612, saat Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan shogun sebelumnya. Pergantian ini mengakibatkan kira-kira 500.000 orang samurai yang sebelumnya disebut hatomo-yakko (pelayan shogun) menjadi kehilangan tuan, atau disebut sebagai kaum ronin.
Seperti kata pepatah : orang yang hanya punya martil cenderung melihat segala sesuatu bisa beres dengan dimartil, demikian juga dengan kaum ronin ini. Banyak dari mereka menjadi penjahat dan centeng. Mereka disebut sebagai kabuki-mono atau samurai nyentrik urakan yang ke mana-mana membawa pedang. Mereka berbicara satu sama lain dalam bahasa slang dan kode rahasia. Terdapat kesetiaan tinggi di antara sesama ronin sehingga kelompok ini sulit dibasmi.
Untuk melindungi kota dari para kabuki-mono, banyak kota-kota kecil di Jepang membentuk machi-yokko (satuan tugas (satgas) desa). Satgas ini terdiri dari para pedagang, pegawai, dan orang biasa yang mau menyumbangkan tenaganya untuk menghadapi kaum kabuki-mono. Walaupun mereka kurang terlatih dan jumlahnya sedikit, tetapi ternyata para anggota machi-yokko ini sanggup menjaga daerah mereka dari serangan para kabuki mono. Di kalangan rakyat Jepang abad ke 17, kaum machi-yokko ini dianggap seperti pahlawan.
Masalah jadi rumit, karena setelah berhasil menggulung para ronin, para anggota machi-yokko ini malah meninggalkan profesi awal mereka dan memilih jadi preman. Hal ini diperparah lagi dengan turut campurnya Shogun dalam memelihara para machi-yokko ini. Ada dua kelas profesi para machi-yokko, yaitu kaum Bakuto (penjudi) dan Tekiya (pedagang). Namanya saja kaum pedagang tetapi pada kenyataannya, kaum Tekiya ini suka menipu dan memeras sesama pedagang. Walau begitu, kaum ini punya sistem kekerabatan yang kuat. Ada hubungan kuat antara Oyabun (Bos (bapak)) dan Kobun (bawahan (anak)), serta Senpai-Kohai (Senior-Junior) yang kemudian menjadi kental di organisasi Yakuza.

Penjudi

Kaum Bakuto (penjudi), punya sejarah yang unik. Awalnya mereka disewa oleh Shogun untuk berjudi melawan para pegawai konstruksi dan irigasi. Tindakan ini dilakukan agar gaji para pegawai konstruksi dan irigasi habis di meja judi dan tenaga mereka bisa disewa dengan harga murah.
Jenis judi yang biasa dilakukan adalah menggunakan kartu Hanafuda dengan sistem permainan mirip Black Jack. Tiga kartu dibagikan dan bila angka kartu dijumlahkan, maka angka terakhir menunjukkan siapa pemenang, diantara sekian banyak kartu sial kartu berjumlah 20 adalah yang paling sering disumpahi orang, karena berakhiran nol. Salah satu konfigurasi kartu ini adalah kartu dengan nilai (8-9-3) yang dalam bahasa Jepang menjadi Ya-Ku-Za yang kemudian menjadi nama asal Yakuza.
Dari kaum Bakuto ini juga muncul tradisi menandai diri dengan [[tato] disekujur badan (disebut irezumi) dan yubitsume (potong jari) sebagai bentuk penyesalan ataupun sebagai hukuman. Awalnya hukuman ini bersifat simbolik, karena ruas atas jari kelingking yang dipotong membuat pemilik tangan menjadi lebih sulit memegang pedang dengan mantap. Hal ini menjadi simbol ketaatan terhadap pimpinan.

Yakuza Modern

Waktu pun berlalu, kaum Bakuto dan Tekiya menjadi satu identitas sebagai Yakuza. Kaum yang asalnya bertugas melindungi masyarakat – menjadi ditakuti masyarakat. Para pimpinan Jepang memanfaatkan hal ini untuk mengendalikan masyarakat dan menggerakkan nasionalisme. Yakuza ikut direkrut oleh pemerintah Jepang dalam aksi pendudukan di Manchuria dan Cina oleh Jepang tahun 1930-an. Para Yakuza dikirim ke daerah tersebut untuk merebut tanah, dan memperoleh hak monopoli sebagai imbalan.
Peruntungan kaum Yakuza berubah setelah Jepang menyerang Pearl Harbor. Militer mengambil alih kendali dari tangan Yakuza. Para anggota Yakuza akhirnya harus memilih apakah bergabung dalam birokrasi pemerintah, jadi tentara atau masuk penjara. Dapat dikatakan pamor Yakuza menjadi tenggelam.
Setelah Jepang menyerah, para anggota Yakuza kembali ke masyarakat. Muncul satu orang yang berhasil mempersatukan seluruh organisasi Yakuza. Orang itu adalah Yoshio Kodame, seorang eks militer dengan pangkat terakhir Admiral Muda (yang dicapainya di usia 34 tahun). Yoshio Kodame berhasil mempersatukan dua fraksi besar Yakuza, yaitu Yamaguchi-gumi yang dipimpin Kazuo Taoka, dan Tosei-kai yang dipimpin Hisayuki Machii. Yakuza pun bertambah besar keanggotaannya terutama di periode 1958-1963 saat organisasi Yakuza diperkirakan memiliki anggota 184.000 orang atau lebih banyak daripada anggota tentara angkatan darat Jepang saat itu. Yoshio Kodame dinobatkan sebagai godfather-nya Yakuza.

Ekstasi, Pachinko dan Perdagangan Senjata

Di masa kini, keanggotaan Yakuza diperkirakan telah menurun tajam, tetapi bukan berarti tidak berbahaya. Tulang punggung bisnis ilegal mereka adalah pachinko, perdagangan ampethamine (termasuk ice dan ekstasi), prostitusi, pornografi, pemerasan, hingga penyelundupan senjata.
Di era 1980-an, Yakuza mengembangkan sayap mereka hingga ke Amerika Serikat, dan ikut masuk dalam bisnis legal untuk mencuci uang mereka. Dalam operasinya, Yakuza membeli aset di Amerika dan salah satu yang pernah mencuat ke permukaan adalah keterlibatan Prescott Bush, saudara dari presiden George H.W. Bush dan paman dari Presiden George W. Bush, dalam transaksi penjualan perusahaan Aset Management International Financing & Settlements di awal 1990an.
Berdasarkan perkiraan kasar dari sumber majalah Far Eastern Economic Review edisi 17 Januari 2002, Yakuza diperkirakan telah menanamkan uang hingga 50 milyar dolar dalam investasi saham dan perusahaan di Amerika Serikat. Bandingkan dengan cadangan devisa Indonesia yang 36 milyar dolar.
Di dalam negeri, Yakuza juga ditengarai turut berperan dalam anjloknya ekonomi Jepang selama 10 tahun terakhir. Sebagai akibat amblasnya bisnis properti dan macetnya kredit bank di Jepang pasca 1990, banyak debitor yang menyewa anggota Yakuza agar agunan mereka tidak disita oleh bank. Selain itu, banyak perusahaan yang memperoleh pinjaman bank pada dasarnya adalah sebuah kigyo shatei, perusahaan boneka miliki Yakuza. Perusahaan milik Yakuza ini diperkirakan memperoleh kredit antara 300-400 milyar dolar, dan sebagian dari jumlah itu dialirkan ke induk organisasi Yakuza. Menghadapi hal seperti ini, bank Jepang jelas tidak bisa berkutik.
Di sisi lain, anggota Yakuza juga kerap membeli aset properti dengan harga miring dari perusahaan yang butuh uang tunai untuk dijual kembali dengan harga tinggi apapun itu mulai dari apartemen, perkantoran hingga rumah sakit. Bila sebuah bangunan telah dibeli oleh Yakuza, tidak ada yang berani jadi tetangga mereka dan alhasil harga properti langsung jatuh, dan segera naik segera setelah Yakuza menjualnya.
Selain beroperasi secara di level bawah, Yakuza juga menggurita di kalangan politisi Jepang. Beberapa praktik suap telah terbongkar termasuk dalam program tender proyek umum senilai trilyunan yen. Program rekapitalisasi perbankan Jepang yang berlarut-larut tidak kunjung selesai diperparah oleh keterlibatan Yakuza yang sangat berkepentingan dalam bisnis properti dan kredit perbankan. Saat ini perbankan Jepang masih menanggung beban kredit macet sebesar kira-kira 1,2 Triliun dolar dan membuat ekonomi tidak bertumbuh selama 10 tahun terakhir.


TRIAD




Markas besar-nya di Hongkong. Beroperasi di negara-negara yang memiliki populasi masyrakat Cina yang signifikan, seperti Macau, Taiwan, daratan Cina, Malaysia, Singapura, dan pecinan di Eropa, Amerika Utara, Afrika Selatan, Australia, dan New Zealand. Itulah TRIAD. Dalam bahasa tradisional Cina disebut Heisheshui atau ‘Black Society ‘.
Mafia raksasa yang bercokol di hampir seluruh penjuru dunia ini bergerak di bidang perdagangan obat bius, pencucian uang, judi ilegal, prostitusi, pencurian mobil, dan jenis kejahatan lain-nya. Sumber pendapatan utama mereka berasal dari pemalsuan property intelektual, seperti software komputer, CD musik, dan VCD/DVD film. Termasuk juga perdagangan tembakau.

Semula bernama Tian Di Hui (Langit, Bumi, dan Manusia). Didiri-kan pada 1760-an, dengan tujuan menumbang-kan kekaisaran Manchu-Dinasti Qing dan merestorasi peraturan Han di Cina. Dinasti Qing tumbang pada 1911. Komunitas yang awal-nya bersifat patriotis ini kemudian berubah tak terarah. Juga, tak terlibat dan tak ikut menikmati kemajuan Cina. Mereka marah dan depresi, namun tak mampu mengubah jalan hidup pemberontak yang mendarah daging selama dua abad lebih. Akhir-nya , mereka berkembang menjadi organisasi kriminal underground. Inil-ah awal mula-nya TRIAD yang kita kenal.

Terdapat sekita 57 komunitas di Hongkong. Kekuatan-nya terus meningkat, namun tetap ‘merendah’. Mereka kejam dalam urusan kriminal. Skala keanggotaan-nya sangat rumit. Kekuatan-nya lebih kuat dari yang diperkira-kan. Mereka beroperasi dalam skala yang sangat kecil dan membatasi kekerasan antar anggota geng untuk menghindari sorotan publik. Tak ada figur pemimpin, namun secara umum mereka tergabung dari beberapa kelompok independen yang sederajat, sehingga tidak dapat sling perintah dan perbedaan level. Kekuatan sesungguh-nya berada di level bawah dari hirarki-nya. Biasa-nya seorang petarung membawahi sekitar 15 anggota aktif yang menguasai jalanan, gedung, pasar, lapangan, atau taman. Mereka juga memiliki kode numerik sendiri untuk membeda-kan posisi dalam geng, seperti 426 yang berarti ‘petarung’, 489 ‘ketua’, 438 ‘deputi ketua’, 25 ‘mata-mata’ atau ‘pengkhianat’, dan lain-lain.

Untuk menjadi anggota TRIAD, harus menjalan-kan upacara dengan mengucap-kan 36 butir sumpah, 3 butir di antara-nya:

* ‘Setelah memasuki gerbang Hung I, saya harus memperlaku-kan orangtua dan kerabat dari saudara sesumpah saya sebagai keluarga saya sendiri. Jika saya melanggar saya bersedia mati disambar lima petir.’
* ‘Saya tidak akan berkonspirasi dengan orang lain untuk mencurangi saudara sesumpah saya dalam berjudi. Jika terjadi saya akan mati oleh pedang anggota-anggota saya sendiri.’
* ‘Jika saya mengetahui bahwa Pemerintah mencari saudara sesumpah saya, maka saya akan segera memberitahu saudara sesumpah saya tersebut agar ia dapat melari-kan diri dengan segera. Jika melanggar saya akan mati disambar lima petir.

Saat ini posisi TRIAD lebih mirip seperti organisasi bisnis. Interaksi antar kekuatan geng TRIAD di Cina daratan, Taiwan, Macau, dan Hongkong tidak menghindar dari perhatian pihak berwenang setempat, namun justru mendapat banyak keuntungan. Pasar terbesar saat ini berada di Cina daratan, dan mereka sangat berorientasi pada bisnis. Mereka mengejar uang dalam jumlah besar lewat jalan apapun.

Triad punya sejarah yang panjang, Triad juga tidak dapat disamakan dengan organisasi sejenis seperti Yakuza di Jepang ataupun Mafia di Italia. Triad di dalam sejarah Tiongkok mempunyai sebuah kedudukan yang tidak dapat dinihilkan.
Asal mula Triad sebagai sebuah organisasi rahasia telah mulai dicatat sekitar masa pemerintahan Kangxi, namun karena organisasi ini rahasia, maka tidak ada catatan sejarah resmi mengenainya. Pendirinya juga tidak diketahui. Sampai sekarang, para sejarahwan masih punya beberapa versi tentang pendiri Triad ini, versi pertama menunjuk kepada Chen Yong-hua (Tan Eng-hoa) yang merupakan penasehat dari Koxinga di Taiwan. Versi lain mengatakan bahwa pendirinya adalah Lin Shuang-wen (Lim Song-bun) yang pernah saya singgung di posting saya sebelumnya tentang pemberontakan orang Taiwan terhadap Dinasti Qing.
Namun sebuah versi yang lebih berlatar belakang sejarah adalah kontribusi Shaolin dalam pembentukan Triad ini. Suku Tibet memberontak terhadap Qing, Shaolin atas permintaan pemerintah membantu memadamkan pemberontakan itu, namun setelah pemadaman, Shaolin sendiri dituduh pemerintah sebagai pembangkang. Ini menyebabkan Shaolin direpresi dan Shaolin akhirnya membentuk Triad untuk melawan Qing.
Siapa pendirinya tidaklah penting, namun para sejarahwan sepakat bahwa Triad muncul di penghujung pemerintahan Kangxi sampai pemerintahan Yongzheng, sekitar tahun 1700 – 1740.
Apa tujuan pembentukan Triad?
Tujuan pembentukan Triad adalah “fan qing fu ming”, sebuah slogan yang menyerukan perlawanan kepada Qing untuk mengembalikan kejayaan Ming. Qing adalah rezim Manchuria, Ming adalah rezim Han. Triad kemudian mengadakan gerakan bawah tanah karena secara terang2an direpresi oleh pemerintah Qing.
Triad sering memberontak di selatan Tiongkok, karena di utara pemerintah Qing relatif lebih berpengaruh. Pemberontakan Taiping juga dibantu oleh Triad di Guangdong dan Fujian.
Asal mula kata Triad?
Triad diambil dari nama Tionghoa “San He Hui””Perkumpulan Tiga Unsur” yang sebenarnya merupakan nama lain daripada nama organisasi rahasia ini. Nama asli organisasi rahasia ini di zaman tersebut adalah “Tian Di Hui” “Perkumpulan Langit dan Bumi”. San He Hui sendiri muncul setelah menambahkan unsur Manusia ke dalam 2 unsur lainnya, Langit dan Bumi.
Triad juga terkenal dengan nama lainnya, “Hong Men””Sekte Hong”.
Kaitan Sun Yat-sen dan Chiang Kai-shek dengan Triad?
Sun Yat-sen menggunakan kekuatan Triad untuk konsolidasi revolusi menumbangkan rezim Qing. Sun Yat-sen dalam beberapa kesempatan mengucapkan terima kasih kepada organisasi ini atas bantuan konsolidasi kekuatan yang memang tidak dipunyai oleh Sun.
Chiang Kai-shek lain lagi. Ia tidak berkaitan dengan Triad, melainkan organisasi rahasia lainnya, Qing Bang. Qing Bang ini juga muncul di zaman Qing, namun tidak mempunyai tujuan “fan qing fu ming”. Mereka hanya berorganisasi sebagai oposisi pemerintah, menyerukan mogok kerja atau bertindak sebagai penjaga keamanan bagi kalangan asing di wilayah konsesi.
Chiang Kai-shek dekat dengan seorang tetua Qing Bang di Shanghai, Du Yue-sheng. Du Yue-sheng ini banyak membantu Chiang dalam melaksanakan “program2? Chiang yang rahasia misalnya membantu melenyapkan lawan politiknya, merepresi gerakan buruh dan lain2. Ini yang menyebabkan banyak orang mengira Chiang adalah orang Qing Bang. Namun memang ada catatan menyebutkan bahwa Chiang adalah anggota Qing Bang sebelum ia masuk dinas militer.
Perkembangan Triad di zaman sekarang?
Triad setelah membantu menumbangkan rezim Qing, tidak menuntut pendirian kembali Dinasti Ming. Misi yang diemban Triad selesai sudah. Namun Triad tidak bubar, melainkan berubah menjadi organisasi rahasia dalam bentuk dan misinya yang lain. Triad berkembang sendiri2 dengan subur di Taiwan, Hongkong dan Makau. Di daratan, sejak berkuasanya komunis, organisasi rahasia ini otomatis direpresi dan digencet ruang geraknya.
Triad masih ada di Taiwan dengan nama “Hong Men”, sekarang telah menjadi organisasi rahasia yang resmi. Triad di HK berkembang menjadi organisasi kejahatan mirip Yakuza dan Mafia. Namun setelah pembentukan Badan Anti Korupsi di HK, Triad tidak seganas dulu lagi. Selain itu Triad, masih banyak organisasi lainnya yang resmi maupun tidak resmi. Organisasi seperti ini terkadang dijadikan teman, terkadang dijadikan lawan oleh pemerintah Taiwan maupun HK, ditandai dengan operasi2 pemberantasan yang dilakukan bila pemerintah menganggap organisasi rahasia tadi telah kelewat batas. Hal yang sama juga dilakukan oleh polisi Jepang. Masing2 memegang aturan, sehingga di Jepang ada slogan “Polisi menjaga keamanan di siang hari, Yakuza menjaga keamanan di malam hari”.

LA COSA NOSTRA/SICILIAN MAFIA




Mafia, juga dirujuk sebagai La Cosa Nostra (bahasa Italia: Hal Kami), adalah panggilan kolektif untuk beberapa organisasi rahasia di Sisilia dan Amerika Serikat. Mafia awalnya merupakan nama sebuah konfederasi yang orang-orang di Sisilia masuki pada Abad Pertengahan untuk tujuan perlindungan dan penegakan hukum sendiri (main hakim). Konfederasi ini kemudian mulai melakukan kejahatan terorganisir.
Anggota Mafia disebut “mafioso”, yang berarti “pria terhormat”.
Mafia melebarkan sayap ke Amerika Serikat melalui imigrasi pada abad ke-20.
Kekuatan Mafia mencapai puncaknya di AS pada pertengahan abad ke-20, hingga rentetan penyelidikan FBI pada tahun 1970-an dan 1980-an agak mengurangi pengaruh mereka. Meski kejatuhannya tersebut, Mafia dan reputasinya telah tertanam di budaya populer Amerika, difilmkan di televisi dan bahkan iklan-iklan.
Istilah “mafia” kini telah melebar hingga dapat merujuk kepada kelompok besar apapun yang melakukan kejahatan terorganisir.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...