Monday, July 5, 2010

Cry for me Agentina : "Jejak kemenangan Jerman vs Argentina"

"Der Panzer" Bantai Argentina, Tatap Semifinal  

Jerman mempermalukan Argentina di perempat final Piala Dunia 2010, Sabtu (3/7/10). Dalam duel di Stadion Cape Town ini, "Der Panzer" menghancurkan "Albiceleste" dengan melesakkan empat gol tanpa balas, untuk meraih tiket semifinal.

Thomas Mueller yang mengawali pesta Jerman lewat sundulannya pada menit ketiga. Setelah itu, "Die Mannschaft" menambah tiga gol lagi pada babak kedua lewat sontekan Miroslav Klose, serta Arne Friedrich, sebelum Klose mencetak gol keduanya di akhir pertandingan, untuk melengkapi penderitaan Argentina.

Di semifinal, Jerman akan bertemu dengan pemenang Spanyol vs Paraguay. Duel babak empat besar ini akan berlangsung 8 Juli di Stadion Moses Mabhida, Durban.

Saat wasit Ravshan Irmatov membunyikan peluit kick-off, Jerman langsung tampil agresif sehingga mereka dengan cepat menciptakan peluang. Bahkan ketika pertandingan baru berlangsung tiga menit, "Der Panzer" sudah mengoyak jala "La Albiceleste" untuk memimpin 1-0.

Gol cepat ini berawal dari umpan tendangan bebas Bastian Schweinsteiger di sektor kanan pertahanan Argentina. Bola lambung yang mengarah ke mulut gawang tak bisa diantisipasi dengan baik oleh barisan pertahanan Argentina, sehingga Thomas Mueller yang memiliki postur tinggi, dengan mudah menyundul. Bola pun tak terbendung untuk menjebol gawang Sergio Romero.

Keunggulan cepat ini membuat para pemain Jerman bermain lebih percaya diri. "Die Mannschaft" menguasai jalannya pertandingan karena mendominasi lapangan tengah. Ini membuat Argentina sangat kesulitan, apalagi setiap pergerakan Lionel Messi selalu mendapat pengawalan.

Menit ke-23, Jerman nyaris menggandakan keunggulan. Pergerakan Mueller dari sayap kanan tak bisa dihentikan barisan belakang Argentina, sehingga pemain Bayern Muenchen ini berhasil menembus kotak penalti, sebelum memberikan umpan silang. Sayang, Miroslav Klose tidak sempurna mengeksekusi bola, karena meskipun dalam posisi bebas, tendangannya melenceng di atas mistar gawang.

Argentina berusaha keluar dari tekanan dengan melakukan ball possession. Taktik ini memberikan efek yang cukup menggembirakan, karena secara perlahan pasukan "Tango" mulai bisa mengikis dominasi Jerman.
Malah pada menit ke-36, Albiceleste sempat menghadirkan ancaman serius dan berhasil menjebol gawang Manuel Neuer. Tetapi, Carlos Tevez dan Gonzalo Higuain, yang melakukan kerja sama untuk mencetak gol itu sudah lebih dulu terperangkap offside, sehingga gol ini dianulir.

Meskipun terus melancarkan serangan, Argentina belum mampu mencetak gol balasan. Sampai turun minum, skor tetap 1-0 untuk Jerman.

Selepas jeda, Argentina berinisiatif memegang kendali permainan dan terus melancarkan tekanan. Tetapi gempuran dari Tevez, Higuain dan Messi sulit meruntuhkan "tembok Berlin" yang dibangun dua bek tengah bertubuh seperti raksasa, Per Mertesacker dan Arne Friedrich.

Akibatnya, para pemain Argentina mencoba cara lain untuk menciptakan peluang, yaitu tendangan dari jarak jauh. Usaha yang dilakukan tim besutan Diego Maradona ini tak terlalu memberikan keuntungan, karena semuanya bisa digagalkan oleh aksi gemilang kiper Manuel Neuer.

Alih-alih mencetak gol balasan, gawang Argentina justru kebobolan lagi pada menit ke-68. Serangan balik yang dibangun "Der Panzer" berlangsung sangat efektif, karena ketika Mueller menguasai bola, dia langsung mengirim umpan kepada Podolski yang menusuk dari sayap kiri. Mendapat penjagaan dari dua pemain lawan, Podolski memberikan umpan datar melewati kiper dan bek Argentina. Klose yang berdiri bebas di mulut gawang, dengan mudah mencocor bola untuk mengubah skor jadi 2-0.

Hanya berselang enam menit, Jerman kembali mengoyak jala Romero lewat sontekan bek Friedrich, yang mengakhiri aksi gemilang Bastian Schweinsteiger. Schweinsteiger menunjukkan skill individunya dengan melewati tiga pemain belakang Argentina, ketika menyisir sisi kanan pertahanan. Setelah itu, dia memberikan operan pelan kepada Friedrich, yang dengan gampang melesakkan bola ke dalam jaring.

Keunggulan 3-0, yang membuat peluangnya menuju semifinal sudah terbuka lebar, belum memuaskan para pemain Jerman. Laksana panser yang siap menghancurkan semua musuhnya, pasukan Joachim Loew ini kembali membuat Argentina hancur berantakan saat pertandingan tersisa satu menit. Klose menambah koleksi golnya menjadi dua dalam laga ini, sekaligus melengkapi pesta kemenangan Jerman menjadi 4-0, yang bertahan sampai laga usai.

Dengan demikian, Jerman merengkuh tiket semifinal dan tetap memelihara asa meraih gelar keempat turnamen paling bergengsi antarnegara di dunia ini. Dan, mereka juga mencatat kemenangan ke-47 dari 58 pertandingan di Piala Dunia.

- Susunan pemain

Argentina: 22-Sergio Romero; 4-Nicolas Burdisso, 2-Martin Demichelis, 6-Gabriel Heinze, 15-Nicolas Otamendi (23-Javier Pastore); 14-Javier Mascherano; 20-Maxi Rodriguez, 7-Angel Di Maria (16-Sergio Aguero), 10-Lionel Messi; 9-Carlos Tevez, 11-Gonzalo Higuain.

Jerman: 1-Manuel Neuer; 16-Philipp Lahm, 17-Per Mertesacker, 3-Arne Friedrich, 20-Jerome Boateng (2-Marcell Jansen 71'); 6-Sami Khedira (18-Toni Kroos), 7-Bastian Schweinsteiger; 13-Thomas Mueller (15-Piotr Trochowski), 8-Mesut Oezil, 10-Lukas Podolski; 11-Miroslav Klose.(Sumber : Kompas.com)






 Jerman dipuji, Argentina dicerca
Penampilan skuad Joachim Low memang impresif dan patut mendapat acungan jempol. Usai membantai dua raksasa, dengan skor telak, pujian dari media Jerman berhamburan di headline hari ini, waktu setempat.
"1954, 1974, 1990…" tulis judul headline Tagesspiegel, merujuk pada tiga gelar juara Piala Dunia yang pernah diraih Jerman, dengan harapan 2010 ini gelar itu bisa bertambah.
"Terima kasih Pahlawan," Bild am Sonntag, di halaman pertamanya, dengan gambar wajah murung pelatih Argentina Diego Maradona dan PM Jerman Angela Merkel tersenyum sumringah.
"Ya, kalian adalah pahlawan. Ya, kami tidak akan melupakan mu. Ya, kami sampai di semifinal," tambah surat kabar itu. "Sulit dipercaya, luar biasa. Tak ada kata-kata lagi. Sepakbola sedang tersenyum kepada Jerman. Kami mengalahkan Argentina 4-0, kami sampai di semifinal dan kami bermain sepakbola terindah di dunia."
The Berliner Kurier mendedikasikan halaman bagi Joachim Low, menyanjungnya setinggi langit sebagai warga negara terhormat dengan secara hiperbola menyarankan pembacanya untuk memanggil anak laki-laki mereka dengan sebutan Jogi. "Panggil anak mu Jogi," merujuk panggilan Joachim Low. "Kemenangan termanis sepanjang waktu," tambah Koran itu.
Sementara Bild, sepertinya tidak mampu menahan godaan untuk mengejek Maradona, yang sempat melancarkan perang urat saraf sebelum pertandingan dimulai. "Cry for me Argentina," tulis Koran itu dengan memajang foto Maradona menangis di pundak anak perempuannya, di bawah tatapan Low.
Tabloid Welt am Sonntag menulis. "Ooh, sangat luar biasa!" dengan menulis ‘gooood’ seperti suara vuvuzela yang panjang. "Jerman adalah Tango terindah," tulis Koran itu. "Dunia sepakbola ada di bawah kaki Jerman."
Selain larut dalam euforia, media di Jerman juga memberikan perhatian terhadap laga selanjutnya versus Spanyol. Mereka begitu bersemangat untuk membalaskan dendam kekalahan di Piala Eropa 2008. "Tim Spanyol tidak membuat kami takut," tulis Bild penuh percaya diri, karena melihat Spanyol hanya mampu unggul 1-0 atas Paraguay di perempat final.
Serang Maradona
Sementara itu media di Buenos Aires langsung melontarkan kritik pedas pada Maradona. "Argentina pulang setelah kekalahan besar," tulis harian Clarin, seperti dikutip The Straits Times, Minggu kemarin.
Harian Clarin menulis salah satu kesalahan besar yang terlihat di lapangan adalah tidak efektif nya Lionel Messi selama pertandingan. Karena Maradona memberi tugas yang salah pada Messi. "Dia terlalu banyak menunggu di belakang dan meninggalkan turnamen tanpa mencetak gol sekali pun." (oz)

Jerman vs Argentina, Jerman Membinasakan Argentina Tanpa Ampun

Messi Mandul, Maradona dan Rakyat Argentina Berkabung

De Panzer Jerman menunjukkan keperkasaan yang sangat hebat dalam piala dunia 2010. Meski sebelumnya diragukan pengamat karena ketidak hadiran Michael Ballack dan sempat dikalahkan Serbia di babak awal. Secara pelan tapi pasti, Jerman mengganas membabat lawannya. Setelah menghajar Inggris kini giliran Argentina dipermalukan 4 – 0, skor yang sangat fantastis.
Maradona dan Argentina harus menerima kenyataan pahit. Mereka harus tersingkir di babak perempat final setelah tidak mampu mengimbangi tim Panser Jerman.
Tragisnya, dalam laga yang berlangsung di Stadion Green Point, Sabtu (3/7), Argentina kalah dengan skor fantastis 4-0. Kemenangan ini membuat Jerman melangkah ke semifinal menghadapi pemenang pertandingan Spanyol melawan Paraguay.
Jalannya Pertandingan
  • Jerman membuka kemenangan melalui Thomas Mueller saat pertandingan baru berlangsung tiga menit. Mueller menjebol gawang Argentina yang dikawal Sergio Romero. Lolos dari kawalan pemain belakang Argentina, Mueller mampu menyambut umpan tendangan bebas Bastian Schweinsteiger. Gol! Jerman membuka skor lewat tandukan Mueller yang memanfaatkan umpan dari Bastian Schweinsteiger di menit ketiga. Ini merupakan gol keempat yang dibukukan Mueller di sepanjang turnamen di Afrika Selatan kali ini.
  • Selanjutnya wakil Eropa semakin agresif. Serbuan Mesut Oezil dari sayap kiri berhasil menembus pertahanan Argentina. Namun bola yang diarahkan ke kotak penalti oleh pemain berdadarh Turki itu berhasil diamankan bek ARgentina.
  • Menit ke-14, Tango mencoba membangun serangan. Upaya yang dibangun Angel Di Maria yang berusaha mengirim umpan ke Gonzalo Higuain masih mampu dihalau oleh pemain bertahan Jerman.
  • Upaya Argentina kembali kandas. Di menit ke-21 Lionel Messi mengirim bola terobosan ke kotak penalti. Jabulani coba dikejar Carlos Tevez, namun Carlitos kalah cepat dari kiper Manuel Neuer.
  • Klose! Menit ke-23 striker bernomor 11 ini mendapatkan peluang bagus. Berawal dari tusukan Mueller dari sisi kiri, selanjutnya pemain muda Jerman itu mengirimkan bola ke tengah kotak penalti. Klose yang berdiri bebas menerima bola dan melepaskan tembakan yang masih melintas di atas gawang wakil Amerika Selatan.
  • Setengah jam babak pertama berjalan, peluang Argentina melalui tendangan bebas Lionel Messi masih gagal membuahkan hasil. Sepakan pemain Barcelona itu melambung di atas gawang Jerman.
  • Dua menit berselang, giliran Angel Di Maria yang punya kans. Namun sepakannya masih terlalu pelan dan tidak mendatangkan kesulitan bagi Neuer.
  • Tak lama kemudian Neuer kembali beraksi, kali ini menangkal bola tendangan Gonzalo Higuain. Menerima bola sodoran dari Otamendi, El Pipita sukses mengecoh Arne Friedrich dan melepas eksekusi yang masih bisa dikandaskan Neuer.
  • Wasit menganulir gol Argentina di menit ke-35 karena ada pemain yang terjebak off-side.
  • Sepakan keras Lukas Podolski tujuh menit menuju jeda masih menyamping dari gawang Argentina.
  • Kerjasama Lahm dan Mueller dua menit menjelang turun minum hampir melahirkan gol kedua Jerman. Namun tendangan Mueller masih membentur Nicolas Burdisso dan hanya melahirkan sepak pojok.
  • Dua menit babak kedua berjalan, pemain bernomor punggung tujuh ini melepas tembakan dari luar kotak penalti. Bola yang diarahkan ke tiang jauh gagal dijangkau Neuer, namun masih melenceng tipis dari sasaran.
  • Menit ke-53, Argentina kembali menyerbu. Umpan silang Di Maria dari sayap kanan diterima Maxi Rodriguez dan diteruskan kepada Tevez. Carlitos melepas tembakan yang masih membentur muka dari Per Mertesacker.
  • Lima menit berselang, ancaman dihadirkan Jerman. Umpan silang Jerome Boateng dari sayap kiri berhasil dihalau Romero sebelum bola disambar Klose.
  • Menit ke-62 Tevez, pemain Manchester City itu melepas tembakan dari luar kotak penalti yang masih bisa ditangkap Neuer. Empat menit berselang kiper Schalke itu kembali menggagalkan upaya Argentina, kali ini lewat tendangan Angel Di Maria yang sebelumnya berhasil mengecoh Jerome Boateng.
  • Jerman menambah gol di menit ke-68 lewat Klose dengan memanfaatkan kesalahan komunikasi yang terjadi antara Nicolas Burdisso dan Sergio Romero. Klose dengan mudah merobek gawang Argentina yang sudah kosong memanfaatkan umpan Lukas Podolski. Ini merupakan gol ketiga Klose di Piala Dunia 2010.
  • Gol ini berawal dari umpan dari Thomas Mueller, selanjutnya Podolski berhasil menusuk ke kotak penalti tanpa pengawalan. Kemudian Poldi mengirimkan umpan ke arah Klose yang berdiri bebas. Tanpa ampun pemain bernomor punggung 11 itu melesakkan bola ke dalam gawang yang sudah koson
  • Tidak lama setelah menyunting gol kedua, Jerman kembali menambah keunggulan. Kali ini lewat kaki Arne Friedrich. Gol yang lahir di menit ke-74 ini lahir setelah Bastian Schweinsteiger berhasil melewati penjagaan Angel Di Maria dan Javier Pastore. Schweini selanjutnya mengirimkan umpan ke arah Friedrich. Meski mendapat penjagaan dari Gabriel Heinze, namun Friedrich berhasil melesakkan bola ke gawang Argentina. 3-0 Jerman memimpin. Arne Friedrich menambah kehebatan ;erman dengan menjebol gawang Argentina untuk mengubah skor menjadi 3-0.
  • Jerman nyaris menambah gol keempat. Tendangan Toni Kroos dari luar kotak penalti masih bisa ditangkal Sergio Romero.
  • Messi! Empat menit menuju bubaran, nyawa permainan Argentina ini melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih tepat di tangkapan Neuer.
  • Jerman nyaris menambah gol keempat. Tendangan Toni Kroos dari luar kotak penalti masih bisa ditangkal Sergio Romero.
  • Di akhir pertangan, empat menit sebelum bubaran Jerman mengunci kemenangan dua menit menuju bubaran lewat gol kedua Miroslav Klose. Gol ini lahir berkat umpan yang dilepas Mesut Oezil. Klose menutup pesta gol Jerman ke gawang Argentina dan memantapkan kemenangan tim Panser menjadi 4-0.
Analisa Pertandingan
  • Menghadapi Jerman, Argentina sama sekali tidak berkutik. Kemampuan individu para pemain tim Tango mampu diredam pemain Jerman yang tampil sangat disiplin. Bahkan, Lionel Messi-pun tidak mampu berbuat banyak.
  • Sepanjang pertandingan, pemain yang disebut akan menjadi pemain terbaik Piala Dunia 2010 ini mati kutu karena mendapat penjagaan ketat pemain-pemain Jerman. Dengan tersingkirnya Argentina, Messi menutup penampilannya di Piala Dunia 2010 tanpa bisa mencetak satupun gol.
  • Sebaliknya Jerman tampil dalam bentuk permainan terbaik. Tim asuhan Joachim Loew ini bermain tanpa cacat. Jerman seakan memberi pelajaran bagi Argentina bagaimana seharusnya bermain sepak bola.
  • Jerman menunjukkan performa nan menghibur di laga ini. Serangan demi serangan hampir selalu berjalan efektif. Setidaknya hasil 4-0 bisa menjadi bukti jika di atas lapangan, Jerman jauh lebih unggul dibanding Argentina.
  • Dan untuk menyebut siapa yang terbaik di laga ini akan sangat sulit karena semua pemain, termasuk skuad Argentina menunjukkan performa luar biasa. Tapi Bastian Schweinsteiger layak disebut man of the match di laga ini.
  • Pertimbangannya adalah mobilitasnya yang sangat tinggi sepanjang pertandingan. Hampir di setiap lini ketika Jerman dalam posisi tertekan, gelandang Bayern Muenchen itu bisa terus berada di dekat bola. Saat menyerang, kontribusi Schweinsteiger semakin nyata di mana dia bisa membagi bola dengan mudah ke segala penjuru pertahanan Argentina. Kecerdikannya juga yang membuat lini belakang Tim Tango kelimpungan dan akhirnya kecolongan gol ketiga.
  • Sementara penampil terburuk bisa dialamatkan pada salah satu dari pemain belakang Argentina, Nicolas Otamendi. Lini belakang bagian kanan Argentina terbilang rapuh dan semua ini tak lepas dari perannya yang minimalis. Bahkan empat gol Jerman diawali dari serangan di sektor kanan pertahanan mereka
  • Dua gol yang dikemas Klose pada menit ke-68 dan menit ke-89 melengkapi catatan 14 golnya sepanjang keikiut sertaannya di Piala Dunia. Di Piala Dunia kali ini, dia berada di papan atas daftar top skor sementara bersama rekan setimnay Thomas Muller, Gonazalo Higuain (Argentina), David Villa (Spanyol), dan Wesley Sneijder (Belanda). Artinya, selain meraih trofi Piala Dunia secara tim, Klose juga berpeluang meraih trofi sepatu emas secara pribadi. Maklum, Klose kini hanya akan bersaing dengan Muller, Villa, dan Sneijder setelah Higuain harus pulang kampung bersamaan dengan tersingkirnya Argentina dari
    Afrika Seltan.
  • Untuk kedua kalinya Argentina disingkirkan Jerman setelah pada Piala Dunia 2006 lalu kedua tim juga bertemu di babak yang sama. Jika empat tahun lalu Argentina disingkirkan Jerman lewat drama adu penalti, kali ini, Jerman benar-benar menunjukkan keperkasaannya dihadapan Tim Tango dengan kemenangan besar 4-0. Selain dua gol yang dipersembahkan Klose, Muller dan Arne Friedrich juga sama-sama mempersembahkan satu gol.
  • Gol cepat Muller dalam waktu tiga menit pasca dibunyikannya pluit Kick off, cukup menurunkan semangat anak-anak asuh Diego Maradona di awal pertandingan. Sementara Friedrich berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang Argentina dengan menyelesaikan umpan terobosan Bastian Schweinsteiger di menit ke-73. “Ini gila, kami bisa mengalahkan Argentina 4-0. Sangat sulit untuk mengungkapkan persaan saya untuk hasil seperti itu. Saya pikir Jerman kini telah mengebrak dan ini saatnya untuk merayakan kesuksesan ini,” kata Muller kepada televisi Jerman, usai pertandingan.  “Ini telah memberi kami rasa percaya diri dan merayakannya dengan orang-oarang di rumah. Kami mungkin harus bermain melawan Spanyol di babak selanjutnya. Bukan berarti saya meremehkan Paraguay. Tapi Spanyol tim terbaik di dunia dalam pandangan saya. Namun kami masih punya rasa percaya diri yang cukup baik,” timpal Schweinsteiger yang tampil sebagai man of the match di Stadion Cape Town.
  • Pelatih Jerman, Joachim Loew memuji permainan anak-anak asuhnya yang seperti sudah layak menjadi juara. “Tim melakukan segalanya hampir sempurna hari ini. Hasilnya adalah hampir luar biasa karena Argentina memiliki tim pertahanan yang kuat. Itu terlihat di babak pertama sebelum akhirnya kami bisa mencetak banyak gol,” kata Loew.
  • Sementara di kubu Argentina melalui penyerangnya Carlos Tevez mengakui bahwa permainan mereka kali ini cukup buruk.”Kami baru saja memainkan sebuah permainan yang buruk. Jika Anda membuat kesalahan seperti itu, maka Anda pulang. Kami tahu Jerman sangat berbahaya lewat umpan-umpan lambung dan serangan baliknya,” aku Tevez yang masih kecewa dengan permainan timnya malam itu.
  • Beberapa pemerhati bola di tanah air, menilai permainan yang disuguhkan tim Jerman, sungguh fantastik. Boleh dikata Argentina tak bisa berbuat banyak dan mengembangkan pola permainannya. Luar biasa
Rahasia Kemenangan
Kalau bukan karena semangat tim yang luar biasa, tentu sulit mewujudkannya. Suporterlah yang membuat semangat “Der Panzer” meledak-ledak hingga merangsek Argentina dengan skor telak 4-0. “Tepat sebelum laga (lawan Argentina), kami bersama-sama menyaksikan film tentang adegan suporter yang memberikan dukungan (lawan Inggris) di Jerman,” ungkap Loew setelah pertandingan di Stadion Green Point, Cape Town, Sabtu (3/7/2010). “Kami memperlihatkannya kepada tim tepat sebelum berangkat ke pertandingan. Itu film dari berbagai pendukung di banyak tempat dan memperlihatkan suporter-suporter di Jerman bergembira selama laga versus Inggris. Saya rasa itu motivasi terbaik bagi tim kami,” tambahnya.
Sama seperti ketika melawan “Three Lions”, Jerman juga mengandalkan kekompakan tim saat menghadapi “Albiceleste”. Dengan formasi 4-2-3-1, para pemain Jerman bekerja sama membangun pertahanan maupun serangan secara serentak. Mereka menempati celah-celah yang ditinggalkan pemain Argentina.
Susunan Pemain

Argentina: 22-Sergio Romero; 4-Nicolas Burdisso, 2-Martin Demichelis, 14-Javier Mascherano, 6-Gabriel Heinze, 15-Nicolas Otamendi (23-Javier Pastore 69′), 10-Lionel Messi, 7-Angel Di Maria (16-Sergio Aguero 75′), 20-Maxi Rodriguez, 9-Gonzalo Higuain, 11-Carlos Tevez

Jerman: 1-Manuel Neuer; 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 20-Jerome Boateng (2-Marcell Jansen 71′), 16-Philipp Lahm, 7-Bastian Schweinsteiger, 6-Sami Khedira (18-Toni Kroos 77′), 8-Mesut Oezil, 10-Lukas Podolski, 13-Thomas Mueller (15-Piotr Trochowski 83′), 11-Miroslav Klose



Miroslav Klose

Arne Friedrich

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...