Wednesday, November 10, 2010

Seandainya Kemitraan sejajar dengan Indonesia?


Kehadiran obama heboh sampai temanku sehabis ngajar berpendapat :” be…sok gila,  ada obama, gua sulit keluar  untuk ngajar ke Uhamka, macrret Jakarta..!!! “Bukankah  Jakarta tanpa Obama juga macet, boss!”, ungkapku sambil tersenyum mengejek temanku yang terlehat lelah matanya karena terlalu banyak kampus tempat dia mengajar….”Bukan Obama hebat banget  bisa mempengaruhi pekerjaan kita seharian ini..he..he dan secara ekonomi-pun entah apa yang diuntungkan dengan kehadiran presiden kulit hitam pertama Amerika”

Itulah obrolan kecil seiring dengan hari pahlawan  jangan-jangan selain memberi bintang kehormatan kepada Ibunda Obama ini berlanjut memberikan gelar pahlawan dan menyematkannya menjadi jalan dimana keluarga Obma pernah tinggal.  Padahal Pak Harto-pun sedikitpun tidak ada jasanya bagi yang pernah kecewa kepada Orde Baru, padahal orang Indonesia ini terkenal pemaaf seperti kita memaafkan para imperialisme Belanda, Jepang, Spanyol, dll  dan neo-imperialisme AS, atau melupakan dukungannya terhadap zionisme Israel. Jangan –jangan bangsa ini sedang mengalami krisis harga diri dengan bersimpuh dibawah bayang-bayang hegemoni negeri yang punya rencana konspirasi  menancapkan kekuatannya di Asia, kata para analisis media.

Jangan-jangan Obama sendiri sedikitpun tidak bermaksud begitu hanya sekedar bernostalgia saja ke jakarta dan ketempat kelahirannya yang juga tidak masuk agenda kunjungannya ke Asia yang batal terus dan civitas akademika UI akan dikunjungi hari ini untuk kuliah umum Obama yang didampigi PM Australia. Bahkan sekedar berkunjung ke SD-nya dulu pernah belajar. “Barry, singgahlah meski cuma sekejap.” Itulah harapan ratusan murid SDSN Menteng 01 Jakpus dimana Presiden AS Barack Obama pernah bersekolah. Meski hingga kini belum ada pemberitahuan kemungkinan Obama mampir, pihak sekolah tetap melakukan persiapan. Gudangnya para aktivis-pun diam seribu basa mengikuti dunia yang terbungkam oleh pesona Obama yang ingin mencerahkan para calon menteri dan birokrasi Indonesia, bahkan para Rector-pun diundang dan hanya orang tertentu yang bisa hadir dengan orasi ilmiah sang hero dunia ini.

Persingkat kunjungannya
Para ahli mengatakan, abu vulkanik dapat mengakibatkan malapetaka pada mesin pesawat jet seperti Air Force One.

Para pejabat Pemerintah AS, Selasa malam, mengatakan, kunjungan singkat Obama yang tidak sampai 24 jam itu akan dipersingkat lagi dua jam. Acara Obama di Indonesia

  1. Acara peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, terpaksa akan dibatalkan.
  2. Ceramah umum di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, juga akan dimulai sedikit lebih awal.
  3. Berdasarkan rencana semula, agenda Obama pada hari kedua ini adalah berkunjung ke Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara, lalu ke Kampus UI dan TMP Kalibata.
  4. Dari Kalibata, Obama langsung ke Bandara Halim PerdanakKusuma untuk kemudian meninggalkan Indonesia menuju Korea Selatan menghadiri KTT G-20.
    Kunjungan 10 hari Obama ke Asia yang dimulai di India pada 6 Sempter lalu akan berakhir di Jepang pada 14 November mendatang.
Pro kontra
Kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama ke Tanah Air menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Bahkan sejumlah mahasiswa dan organisasi massa berbasis agama dijadwalkan akan menyambut orang nomor satu Negeri Adidaya ini dengan aksi unjuk rasa.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani  (detiknews.com, 10/11/2010)  menganggap wajar ada sejumlah kelompok masyarakat yang menolak kedatangan Obama, tentu semua beralasan. "Pro kontra terjadi karena simbolisasi Presiden Amerika yang menimbulkan konflik di Afganistan, Irak, Palestina. Hal ini yang menjadi Amerika ditolak," beber Muzani.

Dengan entengnya,  Duta Besar Amerika Serikat William P Turchrello mengaku bahwa tak mempermasalahkan banjirnya demonstrasi saat kedatangan Barack Obama di Indonesia. "Ini poin demokrasi, sekarang di Indonesia ada demokrasi, beberapa orang suka, beberapa orang tidak suka, tidak apa-apa (Okezone, (8/11/2010) . Mengenai pembakaran Bendera Amerika yang kerap terjadi di Tanah Air, dia juga mengatakan hal tersebut tidak masalah, begitu pula saat ditanya mengenai ancaman aksi terorisme.

"Sekarang Indonesia sudah aman, tidak apa-apa," imbuhnya. Seperti diketahui, Presiden Obama dipastikan akan tiba di Indonesia hari ini, setelah dua kali rencana kunjungannya batal. Obama direncanakan akan berada di Indonesia selama dua hari.
Yang demo, Sehari jelang kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia, Front Aksi Mahasiswa Universitas Indonesia (FAM UI), menggelar demo di depan Stasiun KA Universitas Indonesia, kemarin. Rencananya Obama akan memberikan kuliah umum di kampus ini tepatnya hari ini. Sekitar 50-an mahasiswa terlibat dalam demo  yang diwarnai dengan  aksi menginjak-injak bendera AS dan membakar foto Presiden AS. “Tolak kedatangan Obama ke Indonesia,” teriak Kevin Dian, salah satu demonstran.
Berdasarkan pantauan, penjagaan oleh TNI dan Polri di kampus UI seluas 300 an hektar itu sudah dimulai sejak kemarin. Aparat menutup 16 titik pintu masuk ke UI. Sejumlah senjata berat juga tampak di sudut kampus termasuk di lapangan bola. Kemungkinan Obama akan datang ke kampus ini menggunakan helikopter dan mendarat di lapangan bola. Meski demikian kegiatan belajar mengajar di kampus ini tetap berlangsung.
Sementara HTI dengan Ribuan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi damai menolak kedatangan Presiden Barack Obama, Minggu (7/11/2010). Lokasi demo dari sekitaran Bundaran HI mengarah ke Kedubes AS di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Sedari awal telah menolak segala bentuk penjajahan ..untuk mengigatkan silahkan dicek di UUD. Maka untuk seorang obama yang jelas jelas penjajah negeri muslim untuk apa kita menerimanya. Demo ini adalah wujud kesadaran bahwa setiap muslim bersaudara maka kepedulian itu nyata terlihat dari penolakan kedatangan seseorang yang jelas jelas memusuhi umat Islam. Lagi pula HTI dalam aksi damainya tadi siang juga melakukan penggalangan dana untuk saudara saudara di merapi, mentawai inilah bukti bahwa HTI tidak lupa terhadap saudara yg saat ini terkena musibah...Mari beranilah untuk membuka mata dan pikiran , menerima kebenaran lihatlah jangan pura-pura tidak tahu fakta pada kenyataannya amerika telah mengambil banyak kekayaan negeri ini,cepu, blok natuna, freeprot. Kerjasama yang terbentuk hanya merugikan indonesia. jika anda mengaku peduli terhadap negeri ini maka tolak , tolak, tolak obama. Beranilah menerima kebenaran..karena saat kau mnerima kebenaran dirimu bukanlah pengecut tetapi pemberani.
 Lain mahasiswa dan HTI, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta agar kaum muslimin Indonesia tidak menolak kedatangan Presiden AS Barack Obama. Penolakan ini bertentangan dengan etika Islam juga etika diplomasi internasional.

"Saya berharap, jangan ada kaum muslimin Indonesia yang menolak kedatangan Obama di Indonesia. Selain bertentangan dengan etika Islam juga bertentangan dengan etika diplomasi internasional," kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi (http://www.detiknews.com, 15/3/2010). lebih lanjut, Menurut Hasyim, tidak ada aturan dalam Islam untuk menolak tamu, apalagi  dalam kapasitas diplomasi internasional. Rasulullah SAW mengajarkan 'berhubungan diplomatik' dengan agama lain termasuk Yahudi.Lanjut Hasyim, Obama telah menunjukkan kemauan baik dalam memperbaiki hubungan AS dengan dunia Islam, sekalipun hasilnya belum maksimal. Sementara, Hasyim juga mengeritik upaya pemberantasan teroris jika hanya untuk menyenangkan AS. Pemberantasan teroris seharusnya dilakukan untuk kepentingan nasional dan kemanusiaan.

Hasyim menambahkan, belakangan terdengar suara-suara yang mau meminta hadiah dari pemberantasan terorisme. Menurutnya pemberantasan terorisme harus berdasarkan proses hukum, bukan karena iming-iming. "Sungguh merendahkan martabat bangsa, dan dugaan saya Amerika pun akan mencibir kita. Sungguh, sifat cari muka serta sifat inlander harus segera kita tinggalkan demi martabat bangsa," tegasnya.

Seandainya
Seandainya kedatangan obama bisa memperbaiki persepsi tentang pengelolaan Freeport yang hanya 9% disumbangkan kenegeri pemiknya, seandainya keberadaan Freeport lebih meningkatkan kesejahteraan penduduk pribumi bumi Papua, bukan tujuan kehadirannya  lain yang ingin merubah ekspor dari AS menjadi no 1 kita ketahui Amerika Serikat hanya mengekspor barang seharga 6 miliar dolar AS (http://www.antaranews.com/berita/1289259220/obama-menuju-indonesia) ke Indonesia setiap tahun, sehingga menjadikannya pasar terbesar ke-37 bagi Amerika, demikian keterangan dari Kamar Dagang AS.

Banyak seandainya Obama yang mau singgah ke Al-Azhar mengucapkan dua kalimah syahadat seperti Agama ayahandanya  dan seandainya dukungan ke Israel dicabut sebagai bukti ingin memperbaiki hubungan baik dengan kaum muslimin dunia, Obama masih mendapat dukungan kuat di Indonesia, sekalipun kepercayaan pada dia telah merosot di negara Muslim lain sejak ia berpidato di Kairo, Mesir, Juni 2009.

Perang yang lama dilancarkan AS di negara Muslim --Afghanistan dan Irak-- telah telah membuat dia kehilangan dukungan di kalangan umat Muslim, dan tak ada kemajuan dalam perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina, yang juga menggerogoti dukungan buat dia Presiden AS Barack Obama dalam kunjungannya  kembali memberikan nuansa berbeda dan menyejukan umat Islam dengan mengucapkan Assalamualaikum dalam jumpa pers di Istana Merdeka. ketika menjawab CNN tentang bagaimana cara Amerika Serikat merangkul masyarakat muslim. Ditegaskannya, langkah AS tidak akan fokus terhadap masalah keamanan. Namun, kata Obama, untuk merangkul masyarakat muslim adalah lewat tukar-menukar tenaga pengajar dengan negara muslim. Nantinya, lanjut dia, masyarakat AS dan Barat dapat memahami budaya muslim secara lebih komprehensif.

Tentu saja seandainya para petinggi negeri ini tidak mengap-mengap memohon kehadiran ”My hero Obama” untuk pencitraan kalau Indonesia mendunia dalam Konferensi Pers antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dimulai. Bahkan  konfrensi pers kemarin bapak SBY menyebut Rakyat Indonesia menanti kedatangan Obama."Kita kedatangan tamu dari Presiden Obama yang saya undang. Kedatangan Presiden Obama sangat dinantikan rakyat Indonesia," kata SBY dalam pidatonya di Istana Merdeka kemarin, Jakarta, Selasa (9/11). Dalam sambutannya SBY juga menyebut kedatangan Obama yang pertama kali ini merupakan kehormatan bagi rakyat Indonesia. Seperti diketahui, Obama sudah tiga kali merencanakan datang ke Indonesia. Yang ketiga kali inilah akhirnya Obama datang ke Indonesia.
Seandainya penyambutan my hero ini tidak berlebihan sehingga teap harga diri bangsa ini terjaga dan pak SBY-pun masih kebanggaanku karena akupun memilihnya dan aku konsisten dengan pilihanku ini yang terbaik dan tidak mengecewakanku, baik buruk dan mengap-mengap sekalipun tetap pak SBY my heroku, bukan sang Barak. Sekali lagi terlalu berlebihan dibanding menerima presiden atau kepala negara lain saat berkunjung ke Indonesia. Seharusnya, pemerintah Indonesia tidak perlu melakukan hal semacam itu, "Karena semua presiden atau kepala negara itu sama. Pemerintah harus mengoreksi diri," sebagaimana yang dilansir wakil ketua komisi I tubagus Hasanuddin (http://www.primaironline.com/berita/politik/antusiasme-pemerintah-dinilai-berlebihan-sambut-obama) Perlakuan istimewa oleh pemerintah Indonesia terlihat dari penyambutan Presiden George W Bush tahun 2006. Penyambutan tersebut dilakukan secara berlebihan dan dilakukan di Istana Bogor. Juga pasukan yang dikerahkan untuk berjaga-jaga hampir tiga perempat kekuatan yang dimiliki Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya.

Juga kedatangan Obama di Indonesia hari ini, semua persiapan dilakukan jauh-jauh hari. Di Bandara Halim Perdanakusuma, pasukan pengamanan dan kendaraan tempur disiagakan.Dari sisi peliputan oleh media massa, juga terlihat hal yang mencolok. Wartawan dari berbagai media cetak, elektronik dan televisi dibagi-bagi atau dikelompokkan menjadi beberapa bagian, tidak seperti kedatangan Perdana Menteri Australia Julia Gillard Lalu bagaimana dengan kedatangan Presiden Austria yang dijadwalkan hari ini berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden SBY. Pemerintah Indonesia tidak seolah tidak peduli dengan segala tetek bengek untuk melakukan penyambutan, pengamanan, peliputan dan sebagainya terhadap kedatangan Presiden Austria tersebut, padahal sama-sama seorang presiden. Apakah Amerika Serikat negara besar, berpengaruh sehingga ada perlakuan khusus atau istimewa dari Indonesia?

Seandainya temanku yang mau mengajar di Uhamka tidak kena macet dan jakarta seperti biasa saja menyambutnya, saya yakin Indonesia teap indonesia siapapun tidak boleh ada yang macam-macam dan tidak lebay dibuatnya. ” siapa yang lebay kata temanku ?”tanya temanku terheran-heran. ”Tahu, ah..gelap”



Sumber :


No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...