Monday, November 15, 2010

Yari, Tombak Khas Jepang


YARI adalah tombak khas Jepang yang digunakan terutama untuk menusuk, baik digunakan oleh pasukan kavaleri maupun infanteri. Dan ini adalah senjata yang paling umum digunakan oleh pasukan perang di Jepang saat itu.

Perlu ditambahkan bahwa senjata utama seorang samurai bukanlah pedangnya tapi busurnya. Pedang hanya digunakan untuk pertarungan jarak dekat.

Jadi untuk pertempuran umumnya menggunakan yumi (busur) untuk jarak jauh, yari (tombak) untuk jarak menengah, dan katana (pedang) untuk jarak dekat.

Yari tidak pernah dirancang untuk dilemparkan, jadi lupakan tentang lempar lembing menggunakan tombak ini.

Dan sejarah keberadaan yari ini sudah sangat lama, kalau tidak mau dibilang lebih lama dari sejarah pedang Jepang. Selain itu tombak ini adalah senjata yang ngetrend digunakan pada zaman itu, mulai dari samurai hingga prajurit rendahan menggunakannya. Bahkan panjang yari itu distandarisasi berdasarkan masing-masing klan keluarganya dengan ukuran bisa mencapai 5-6 meter panjangnya.

Yari ada yang dibuat seperti katana, dilaminasi dan melalui proses heat tempered. Tapi yari untuk prajurit rendahan biasanya hanya sepotong besi yang dibentuk dan ditajamkan, otomatis tidak ada hamon dan lain sebagainya.

Kalau modelnya ada banyak sekali tapi umumnya dibagi menjadi 2.

Yang bilahnya panjang dan polos dinamakan Su Yari (hanya seperti lembing). Lihat gambar di paling atas.

Yang ada tambahan bilah seperti tanda + (tambah) atau tambahan bilah melintang, secara umum disebut Kama Yari.

Untuk Su Yari yang sangat panjang bilahnya disebut Omi No Yari.

Untuk yang ada tambahan bilah melintang dengan tambahannya sama panjang, namanya Jumonji Yari.


Kalau bilah tambahannya tidak sama panjang, namanya Katakama Yari.


Karena bilah ini seperti katana dia punya tang (nakago) yang terkadang juga ada mei (tanda-tangan pembuatnya), jadi dia diselipkan ke tongkat dan ditahan dengan mekugi (pin). Ada juga yang seperti eropa style dengan soket yang ditancapkan ke tongkat, namanya Fukuro Yari.


Yari yang paling susah dibuat adalah Jumonji Yari. Tombak inilah yang bikin pusing pembuat pedang, pengasah, dan pemolesnya.

Seringkali kalau Jumonji Yari patah pada salah satu bilah tambahannya lalu dipoles dan dibentuk ulang, maka jadilah Katakama Yari.

Perlu diketahui bahwa perang di Jepang kuno itu adalah suatu ritual. Jadi individual yang hendak turun untuk bertarung biasanya sekelas (misal: sama-sama bangsawan) dan saling memanah kabura terlebih dulu (anak panah peluit), kemudian baru maju bertarung. Untuk jarak jauh-menengah mereka pakai busur, jarak dekat pakai tachi.

Sedangkan yari banyak dipakai oleh ashigaru (
prajurit rendahan)
jadi dianggap sebagai senjata kelas dua. Kalau tidak mendesak akan jarang digunakan oleh samurai. Karena memang kalau sedang duel pribadi di atas kuda, itu juga termasuk di dalamnya adu gengsi.

Tapi bukan berarti yari tidak dipakai. Catatan sejarah menyebutkan yari juga dipakai di atas kuda walau agak sukar. Demikian juga dengan naginata (seperti golok, dengan gagang yang panjang). Mengenai panjangnya, biasanya yari yang dipakai oleh kelas samurai tidak sepanjang yang dipakai oleh para ashigaru. Pemakaian yari di atas kuda sangat sedikit ditemui. Di bawah adalah gambar naginata.


Biar tahu saja, sebenarnya apa fungsi utama yari dan naginata? Untuk melawan pasukan kavaleri, bukan untuk dipakai oleh pasukan kavaleri.

Yari ini bahkan sejarahnya lebih tua dari tachi/jokoto. Bahkan menurut kepercayaan Jepang, kepulauan Jepang terbentuk oleh dewa Izanagi dan yari-nya.

SUMBER: KASKUS.US

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...