Congratulation Egypt
Mubarak yang telah memerintah Mesir dengan tangan besinya lebih dari 30 tahun ini merupakan pemimpin kedua di Arab yang digulingkan oleh rakyatnya sendiri, setelah Tunisia yang berhasil melakukan hal serupa pada Presiden Zine al-Abidin Ben Ali.
“Saudaraku rakyat Mesir. Dalam situasi yang tidak mudah ini, negara akan terus maju. Presiden Hosni Mubarak telah bersedia mundur dan menyerahkan posisi Presiden.
Komite Tinggi Militer telah mengambil alih kendali negara. Semoga Tuhan melindungi kita,” kata Omar Sulaiman sepert dilansir ABCNews.
Terdengar riuh selebrasi rakyat Mesir di Tahrir Square yang selama ini menginginkan rezim Mubarok untuk berakhir. Mereka menari, meniup terompet, mengibarkan bendera Mesir dan meneriakkan, “Mesir sudah bebas! Mesir sudah bebas!”. Kembang api dihidupkan untuk menambah kemeriahan kemenangan rakyat Mesir setelah pengumuman yang telah lama ditunggu-tunggu disampaikan oleh Omar Sulaiman.
Dua jembatan besar di sungai Nil dipenuhi dengan mobil-mobil terparkir, sedangkan masyarakat berkumpul dijalan-jalan kota Kairo. Kantor berita lokal Mesir melaporkan beberapa orang pingsan karena terlalu bahagia dan beberapa lainnya terkena serangan jantung.
Mubarok diberitakan sudah pergi meninggalkan Kairo dan menuju tempat tinggalnya di kota peristirahatan Sharm-el-Sheikh dekat Laut Merah. Sebelum berita gembira ini diumumkan, Mubarok sempat berpidato pada Kamis (10/2/2011) malam waktu setempat mengatakan ia takkan mundur namun mendelegasikan wewenangnya kepada Wakil Presiden.
Namun, pidato yang membuat rakyat Mesir semakin geram membuat Mubarok semakin terpojok dan akhirnya menyerah pada tuntutan rakyat Mesir. Implikasi dari turunnya Mubarok membuat pemerintah Swiss membekukan seluruh aset di Bank Swiss yang Mubarok dan keluarganya dapat dari praktek korupsi selama 30 tahun.
Pemimpin oposisi Muhamad Al Baradei mengatakan pada BBC, “Ini adalah hari terbaik sepanjang hidupku. Kau takkan mampu menggambarkan kebahagiaan dari semua rakyat Mesir terhadap restorasi kemanuasiaan dan kebebasan kami”. Walaupun demikian Al Baradei tetap memperingatkan bahwa masih banyak rintangan yang akan dihadapi Mesir kelak.
Juru bicara militer yang disiarkan salah satu televisi lokal Mesir mengungkapkan apresiasinya pada mantan presiden dan memberikan penghormatan pada korban yang berjatuhan selama tiga minggu ini. Organisasi Hak Asasi Manusia mencatat setidaknya 300 orang tewas dikarenakan bentrok yang terjadi antara satuan keamanan dengan demonstran yang anti Mubarok. Militer tidak akan mengambil hak rakyat untuk memutuskan kemana arah Mesir dan berjanji akan memberikan pemilihan umum yang adil.
Kemunduran Mubarok dirayakan di seluruh wilayah Arab. Di kota Gaza, ratusan orang turun kejalan dan menembakkan tembakan ke udara. Kembang-kembang api menghiasi kota Bierut ketika pengumuman Mubarok mundur dikumandangkan.
Akhirnya aspirasi rakyat Mesir untuk menumbangkan kekuasaan Mubarok sampai pada tujuan. Namun, yang sekarang harus dilakukan adalah mengadakan pemilihan umum yang berazazkan kejujuran dan keadilan. Seperti yang dikatakan Presiden Obama, “Rakyat Mesir telah menyampaikan tuntutannya.
Suara mereka udah terdengar dan Mesir tidak akan sama lagi. Dengan meletakkan tampuk kekuasaan, Presiden Mubarok bereaksi terhadap tuntutan perubahan yang sangat diinginkan rakyat Mesir, namun ini bukan akhir transisi Mesir. Ini permulaan”. Presiden Obama juga menambahkan bahwa pihak yang berwenang di Mesir harus melindungi hak-hak rakyat Mesir, menghapus undang-undang darurat, merevisi perundang-undangan.
No comments:
Post a Comment