Wednesday, June 13, 2007

kawin silang, siga seling (bibit jeruk) wae.


Menikah antar suku antar bangsa kenapa tidak ? bukan suatu yang tabu, cuma terkadang kita termakan mitos yang kata kebanyakan ada benarnya, tapi menurut si Aa-mah itu teh tahayul buktinya sampai sekarang biasa saja, bahkan saya malah mengajak ke balarea untuk menghilangkan budaya pilih-pilih suku dalam menentukan calon pasangan karena "Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling taaruf".

Banyak keuntungan kalau menikah dengan beda suku, kita lihat dari bibit saja akan melahirkan ras baru, sok kebayang geulisna campuran sunda dan suku Batak, eksotik ceunah. belum lagi bisa menghindari penyakit keturunan yang diakibatkan terlalu dekatnya darah kita seandainya kita menikah dengan suku sendiri yang mungkin pertalian darahnya terlalu dekat. ditambah lagi sunnah rosul ceuk si upi mah yang katanya punya cita-cita untuk tidak menikah dengan pemuda awak. Apalagi dengan menikah beda suku semakin memperkaya budaya menambah saudara dan bisa saling memahami karakter suku lain sehingga kita bisa berempati dengan suku lain dan menghilngkan sentimen kesukuan yang kuat dan menutupi silaturahmi, kita dengar dari teman si Aa ada kata-kata : "Dasar Batak kerjaan begitu? dasar padang atau banyak kata-kata menyakitkan" Padahal kata-kata tersebut banyak hal yang tidak menghargai dasar kemanusiaan yang sama baiknya, padahal dimata yang Maha Kuasa hanya orang bertakwa, sanes kitu?
Cuma dasar pernikahan suku juga ada lika-likunya. Pertama. saat kita mengsosialisasikan calon kita pada orang tua kita harus sudah punya kekuatan untuk menepis anggapan-anggapan miring, artinya pelajari dulu dong budayanya, kebetulan dulu si Aa mengajar Antropologi sedikitnya tahulah kelebihan si upi, artinya kita harus meyakinkan sekali dengan keputusan yang pasti akan kena introgasi keluarga besar. Kedua, yang tak kalah penting jelas harus seakidahlah, biar biduk kita seirama didunia dan diakhirat. jadi agama ditempatkan sebagai posisi pertama saat kita menikah, artinya kalau beda agama yang bingung nanti buah hati kita mau ngikut agama siapa? janganlah beresiko walau cantik dan ganteng, sebab hidup kita panjang bukan hanya masalah nafsu semata tapi didalamnya. ketiga, jelas ada penyesuaian yang cukup lama karena kita beda budaya, beda selera makan dan beda kepribadian, intinya saling mau belajar budaya dan bahasa masing-masing. keempat. jelas menikah beda suku itu anugrah Allah yang bisa menguatkan kekokohan keluarga kita yang beragam. Terkhir. Harus mencoba dan jangan menutup pintu untuk mencoba menikah sebagaimana rasulullah menganjurkannya. Siapa takut, A!

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...