Monday, March 3, 2008

Kontroversi sakazakii untuk susu formula bayi

Ibu-ibu akhir ini digegerkan dengan hasil penemuan peneliti IPB, Dr. Sri Estuningsih mengungkapkan, sebanyak 22,73 persen susu formula (dari 22 sampel) dan 40 persen makanan bayi (dari 15 sampel) yang dipasarkan antara April - Juni 2006 telah terkontaminasi Enterobacter sakazakii.
CHAPETANG
Virus yang indah namanya ecterobacter sakazakii yang katanya menghuni usus manusia dan hal yang dirasa aneh hasil penelitian dari dokter IPB sejak tahun 2006 tapi hasilnya baru diungkap sekarang dan inipun tidak bisa menyebutkan nama produknya, karena di Amerika dan negara lainpun karena menyangkut masalah etika penelitian atau menyangkut masalah bisnis.

Jadi untuk apa penelitian tersebut, apa untuk meresahkan masyarakat yang sudah susah hidupnya tambah susah? Masyarakat bisa menduga kalau ini menyangkut bisnis atau mungkin perang dagang para pengusaha susu formula dan terbayang hancurnya perusahaan susu formula, apabila namanya disebutkan satu persatu. Kemudian posisi YLKI ada dimana untuk menolong para konsumen yang kadung telah mengkonsumsi susu dan Indonesia termasuk marketshare susu bayi yang sangat potensial dunia, walau dengan harga susu yang selangit, tak jadi masalah.

Namun menurut Kepala Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Rizal Syarief menyatakan, para ibu jangan khawatir karena sebenarnya bakteri sakazakii (Enterobacter sakazakii) dimaksud dalam penelitian IPB tersebut, akan mati pada temperatur 70 derajat selcius. Namun, dia juga mengingatkan agar bayi yang baru usia 0-6 bulan, sebaiknya diberi air susu ibu (ASI).

Harus ada kejelasan dan ketegasan pemerintah, khususnya depkes, bukannya malah terlihat menyalahkan penelitian tersebut. Mohon bisa dijawab bu menteri, jangan biarkan para ibu membuang susu dengan percuma karena rasa takut yang berlebihan atau dibiarkan saja nanti juga masyarakat kita lupa atau mungkin hanya pengalihan pemerintah terhadap masalah hidup masyarakat yang terus meroket ketitik kulminasi biar juga melupakan semuanya untuk kembali memperoleh suara pemilu tahun 2009.

Tuh, jadi su'udhon terus, kalau dibiarkan, mungkin kita bisa meniru Amerika dengan gerakan responsif konsumerisme yang cukup disegani para pengusaha makanan dan minuman Amerika kerena keindependenannya dalam mengkoordinasi konsumen terhadap prilaku pengusaha yang tidak memikirkan keselematan konsumen dengan memblokade beberapa makanan yang berbahaya atau usulan lain agar para ibu muda kembali ke fitrahnya untuk menggalakan menyusui dengan ASI dijamin halal, sangat irit, instan, immunitas alami bagi penyakit, sepuluh kali lipat bisa mencerdaskan bayi dan terjamin keamanannya, tapi penyakit orang kota lain yah, banyak para ibu muda khawatir dengan menyusui bisa menurunkan kecantikan, enggak tahu kalau bapak-bapak setuju untuk kembali ke fitrahnya seorang ibu he..hehe.Hush!

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...