Wednesday, June 18, 2008

Lebih 43 Juta Anak Hidup dengan Perokok

LEBIH dari 43 juta anak Indonesia hidup serumah dengan perokok dan terpapar asap tembakau pasif atau asap tembakau lingkungan. Anak-anak yang terpapar asap tembakau dapat mengalami pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronkhitis dan infeksi saluran pernafasan dan telinga serta asma.

Kesehatan yang buruk di usia dini memungkinkan menjadi penyebab buruknya kesehatan di saat dewasa. Karena itu yang terpenting bagaimana menghindarkan rokok dari jangkauan anak-anak, kata Menteri Ke sehatan Siti Fadilah Supari saat membuka diskusi bertema Perlindungan Anak terhadap Bahaya Rokok di Jakarta, Rabu (16/4).

Data mengenai jumlah perokok di Indonesia menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia, pada tahun 1970 perokok termuda adalah kelompok umur 15 tahun. Namun pada tahun 2004, perokok termuda ada kelompok usia tujuh tahun.

Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, pada tahun 2004 populasi perokok pada usia anak-anak cukup tinggi, yakni perokok aktif pada usia 13-15 tahun sebanyak 26,8 persen dan pada usia 5-9 tahun sebanyak 2,8 persen.

Global Youth Tobbaco Survey Indonesia tahun 2006 melaporkan lebih dari 37,3 persen pelajar biasa merokok dan tiga di antara 10 pelajar menyatakan pertama kali merokok pada umur di bawah 10 tahun atau 30,9 persen. Anak laki-laki yang merokok lebih banyak (61,3 persen) dibandingkan anak perempuan (15,5 persen). Selain itu, sekitar 64,2 persen anak-anak sekolah terpapar asal rokok selama mereka di rumah.

Sumber : www.kompas.com

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...