Saturday, June 14, 2008

Percantik Diri dengan Kawat Gigi

KINI kawat gigi tidak lagi dihindari. Aksesori unik alat ortodonti itu bermanfaat bagi kesehatan dan mempercantik diri.

Kawat gigi sebenarnya sudah ada sejak dulu. Bangsa Mesir Kuno(3.000-2.200SM) mengaitkan geligi dengan kawat emas untuk merapikan gigi mereka.

Seiring dengan perkembangan teknologi, tampilan perawatan ortodonti dengan kawat gigi memang semakin menarik. Tidak sedikit orang yang menggunakan kawat gigi untuk mengikuti tren, bukan semata-mata untuk kesehatan.

Sebenarnya perawatan ortodonti bertujuan memperbaiki susunan gigi-geligi agar berada pada posisi yang baik. Sejalan dengan perkembangannya, alat yang digunakan meratakan struktur gigi justru menjadi aksesori unik bagi penggunanya.

Tujuan utama perawatan ortodonti adalah memperbaiki oklusi di samping estetik. Oklusi adalah kondisi terkatupnya gigi geligi atau keadaan ketika gigi geligi rahang atas bertemu dengan rahang bawah.

Menurut Spesialis Ortodonti Lembaga Kedokteran Gigi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), DR Himawan Halim, DMD, MS, Sp Ort, perawatan ortodonti merupakan perawatan yang bertujuan memperbaiki susunan gigi-geligi agar berada pada posisi yang baik.

Dia menuturkan, perawatan ortodonti dibagi dua tahap terutama jika terdeteksi lebih dini. Biasanya pada anak umur 8 tahun. Perawatan dilakukan untuk pencegahan dengan memperbaiki rahang dengan menggunakan alat di antaranya removable.

"Jika rahang si pasien sudah beres, pasien bisa menggunakan alat jenis cekatan," tutur Himawan yang menjabat sebagai Ketua Bali Orthodontic Conference and Exhibition di Bali.

Masalah oklusi tersebut sangat penting, terutama untuk kesehatan seseorang. Apabila terjadi kelainan oklusi (maloklusi) yang tidak diperbaiki dengan tepat akan menimbulkan kelainan pada fungsi-fungsi tubuh lain. "Masalah maloklusi ini bisa disebabkan berbagai hal dan penyebabnya berbeda-beda pada setiap pasien, di antaranya terjadi karena faktor keturunan dan lingkungan," jelasnya.

Sebagian besar dari maloklusi merupakan bawaan atau keturunan, seperti gigi berjejal, ruang antara gigi, kelebihan atau kekurangan gigi, celah bibir dan langit dan terakhir kelainan pada rahang dan muka. Adakalanya maloklusi dikarenakan kebiasaan buruk.

"Kelainan yang akan ditimbulkan dari adanya maloklusi seperti karena adanya gigi yang berjejal, yang menyebabkan makanan nyangkut dan sulit untuk dibersihkan, sehingga hal tersebut menimbulkan radang pada gusi," tuturnya.

Dokter gigi spesialis Ortodontik Rumah Sakit Tarakan, drg Debora Hidayat, Sp Ort mengatakan, dalam melakukan pemasangan alat cekat harus melalui beberapa proses tahapan yaitu pemeriksaan keadaan kesehatan gigi dan mulut. "Tahapan-tahapan tersebut harus dilakukan oleh dokter gigi khusus ortodenik," tutur Debora.

Tahapan pertama mencakup pemeriksaan secara klinis, pencetakan model gigi, pengambilan X-ray panoramic untuk melihat keadaan gigi dan sefalometri untuk melihat kelainan tengkorak. Dilanjutkan dengan tahap pembersihan karang gigi dan perbaikan gigi yang berlubang karena karies.

2 comments:

  1. merawat gigi?
    ayo aja!

    http://ummul-orthodonti.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. :-)

    http://ummul-orthodonti.blogspot.com

    ReplyDelete

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...