Monday, June 2, 2008

Perempuan Mesir yang Mulai “Kecanduan” Karir

Sebagaimana perempuan Barat lain, perempuan Mesir mulai ‘kecanduan” karir. Ingin bekerja dan mengejar karir. Sementara anak-anaknya ‘diwakilkan’ pembantu

Pukul setengah sembilan malam, kamar tunggu Dokter Amira Idriss masih ramai. Sejak jaman kuno Mesir, banyak petunjuk bahwa disana banyak perempuan bekerja sebagai dokter atau penyembuh. Di jaman sekarang pun, 45 persen karyawan di bidang medis adalah perempuan. Terutama, sebagai dokter ahli kandungan dan dokter anak-anak. Para ibu lebih cepat memberikan kepercayaan pada kaumnya sendiri. Sementara Amira Idriss menangani para pasiennya, di tingkat enam pada gedung yang sama, anak laki-laki dan anak perempuannya bersiap untuk tidur.

Mariam yang berusia 11 tahun dan bersekolah di sekolah Jerman, menceritakan seringkali dia sangat ingin agar ibunya dapat mengantarkan dia tidur dengan kecupan. Di rumah ia kebanyakan ditemani oleh pengasuh merangkap pengurus rumah tangga. Tenaga kerja itu sangat diperlukan oleh Dokter Amira Idriss, sejak 10 tahun terakhir.

"Perempuan yang berprofesi dan pengurus rumah tangga adalah mitra yang sama-sama saling membutuhkan. Saya perlu dia untuk mengurus rumah tangga dan anak-anak. Dan dia sendiri membutuhkan saya untuk bisa hidup. Hanya dengan begitu ada kestabilan. Sebab tidak ada yang bisa bekerja, kalau rumah tangga dan anak-anak terlantar. Untuk bekerja, saya perlu pikiran yang bebas. Ini sangat penting. Kalau di rumah ada yang tidak beres, perhatian saya terbagi, dan pekerjaan saya tidak beres," ujar Amira.

Amira Idriss punya tiga pekerjaan. Pagi-pagi ia mengajar di Universitas Kairo, kemudian bekerja selama tiga jam di sebuah rumah sakit umum. Sesudahnya dia harus ke sebuah rumah sakit swasta di bagian lain kota Kairo untuk menjenguk pasien-pasiennya.

Supaya ia bebas dari stress dalam kekacauan lalulintas kota Kairo, ia mempekerjakan supir, yang mengantarnya kemana-mana. Selama perjalanan dia berusaha melepaskan segala ketegangan pikiran dengan memejamkan mata. Selama tiga hari dalam seminggu Amira juga melayani pasien di tempat praktek pribadinya pada siang hari. Dan bila dia pulang ke rumah pada pukul lima sore, Hind, pengurus rumah tangganya, sudah menyelesaikan semua pekerjaan.

"Anak-anak dan saya bangun pukul 6.20 pagi. Saya persiapkan mereka untuk ke sekolah. Biasanya saya berbaring lagi, sampai bapak dan ibu dokter selesai sarapan. Kemudian saya membereskan, membersihkan semuanya. Masak dan mencuci. Siang hari Mariam pulang dan makan siang, kemudian ayahnya, kakaknya dan ibu dokter. Lalu anak-anak membuat pekerjaan rumah atau olahraga. Sesudahnya saat makan malam. Saya siapkan pakaian untuk hari berikut, menyetrika, dan hari sudah usai lagi," tutur Hind.

Bagi kalangan menengah dan atas di Mesir, punya pengurus rumah tangga sudah merupakan hal yang lumrah. Pengasuhan anak semakin diserahkan ke tangan orang lain oleh para perempuan yang bekerja. Dan generasi muda perempuan Mesir semakin banyak yang bekerja. Bagi Mariam, putri Amira, biasanya dia baru bertemu dengan ibunya pada senja hari atau saat menjelang tidur.

"Saya ingin ibu bekerja, tapi jangan terlalu banyak. Saya ingin dia sedikit bersama saya. Kalau saya punya pertanyaan untuk pekerjaan rumah, dia bisa bantu menjawab. Saya ingin ditemani dan saya tidak selalu harus makan sendirian," ujar Mariam.

"Anak-anak menghargai pekerjaan saya, tetapi mereka juga butuh ibu. Saya ingat waktu masih kecil, mereka berdiri di pintu. Sambil menangis mereka berkata 'semua pasien di kamar praktek punya ibu, tapi kami selalu sendirian. Untuk mengurus orang-orang sakit itu 'kan bisa suruh orang lain'. Itu membuat saya frustrasi. Rasanya seperti ditarik kesana kemari oleh dua hal yang sama beratnya. Saya mencintai pekerjaan saya dan meluangkan banyak waktu untuk itu, tapi saya juga mencintai anak-anak saya," tambah Dokter Amira.

Amira Idriss hampir tidak punya waktu untuk dirinya sendiri kecuali pada hari Jumat. Pengurus rumah tangganya, Hind, sebulan sekali pulang untuk menjenguk keluarganya di desa selama empat hari.

"Saya tak pernah mengira, bahwa saya akan pernah bekerja seperti ini. Tapi kemudian ayah saya meninggal dunia dan tak ada pilihan lain. Semua adik saya sekolah atau ke universitas. Hanya saya dan kakak perempuan saya yang tidak punya ilmu. Yang lainnya harus dibiayai, jadi saya bekerja," ujar Hind.

Berbagai jabatan

ImageBukan rahasia, perempuan Mesir sudah mulai ‘kecanduan’ yang namanya karir. Mereka bekerja sebagai manajer, hakim, guru besar atau dokter. Untuk “membela” karir, mereka membayar orang untuk menjaga anak-anak dan menyelesaikan semua pekerjaan dalam rumah tangga mereka.

Lebih dari sepertiga perempuan di Mesir bekerja di luar rumah. Pendapatan Hind tergolong baik untuk ukuran Mesir. Belum lama berselang Amira membuka buku tabungan untuk Hind dan menabungkan sebagian dari gaji Hind, sebagai persiapan bila suatu ketika dia mau menikah.

Bagi Hind, keluarga dokter itu sudah menjadi keluarganya yang kedua. Hind patut dipuji dan dihargai kata Dokter Amira, yang tetap bertanggung jawab agar rumah tangganya beres.

"Ada pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan sempurna oleh orang lain. Kepribadian kita tidaklah terpengaruh kalau kita tidak berada di dapur dan masak sendiri. Untuk itu kita punya lebih banyak waktu untuk suami dan anak-anak. untuk berolah raga atau ke bioskop. Ini lebih baik daripada masak selama berjam-jam, dan kemudian dilupakan begitu saja. Kalau ada yang bisa masak dan bersih-bersih dengan sempurna, dan memerlukan uang, biarkan dia yang melakukannya," ujar Amira.

Mariam yang sekarang berusia 11 tahun nantinya juga ingin jadi dokter, seperti kedua orangtuanya. Meski ingin menjadi dokter, ia tak mau bekerja seperti ibunya. Ia tetap ingin bisa makan siang bersama keluarganya. [www.hidayatullah.com]

1 comment:

  1. artikel anda bagus dan menarik, artikel anda:
    http://karir-pekerjaan.infogue.com/
    http://karir-pekerjaan.infogue.com/perempuan_mesir_yang_mulai_kecanduan_karir

    anda bisa promosikan artikel anda di infogue.com yang akan berguna untuk semua pembaca. Telah tersedia plugin/ widget vote & kirim berita yang ter-integrasi dengan sekali instalasi mudah bagi pengguna. Salam!

    ReplyDelete

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...