Friday, October 16, 2009

Warga Protes Pembuatan Film Julia Roberts



Pengambilan gambar film Hollywood, Eat, Pray, Love, yang dibintangi Julia Pretty Woman Roberts di Desa Bentuyung Ubud, Gianyar, Bali, Kamis (15/10), diwarnai aksi demonstrasi warga.

Warga desa menuntut realisasi janji uang Rp 300 juta dari pihak manajemen pembuat film, sebagai kompensasi pemakaian wilayah desa mereka sebagai lokasi pengambilan gambar film berkualitas internasional itu.

Salah satu adegan dalam film Eat, Pray, Love itu yakni saat Julia Roberts berjalan di persawahan di Desa Bentuyung, Ubud.

Film itu memang banyak mengekslopitasi keindahan alam Pulau Bali, lengkap dengan landscape religi yang dianut masyarakat setempat.

Pelaksanaan pengambilan gambar yang melibatkan ratusan orang pendukung itu juga dijaga ketat aparat keamanan, sehingga siapa saja yang dianggap tidak berkepentingan dilarang masuk areal pengambilan gambar itu, termasuk para wartawan.

Selama proses pengambilan gambar itu berlangsung, warga Desa Bentuyung, Ubud, yang didominasi laki-laki dewasa keluar rumah dan berkumpul di balai banjar setempat.

Mereka menuntut janji yang pernah disampaikan oleh pihak manajemen pembuatan film Eat, Pray, Love, yang akan memberi uang sebesar Rp 300 juta, sebagai kompensasi penggunaan wilayah Desa ini sebagai lokasi syuting film Eat, Pray, Love.

"Dulu pernah dijanjikan akan diberi Rp 300 juta, tapi sampai sekarang tidak diberikan. Dalam syuting ini, lahan milik desa yang dipakai syuting dibayar sedikit, tapi kalau lahan milik perseorangan yang dipakai syuting dibayar lebih banyak, ini kan tidak adil," kata Bendesa Desa Bentuyung Ubud, Gede Calpin.

Menurutnya, perundingan untuk menentukan besaran kompensasi pembuatan film di desa yang masih banyak persawahan itu telah disepakati beberapa saat sebelumnya.

Namun, warga menilai pihak produser film Hollywood itu tidak tepat janji.

Demonstrasi warga atas pembuatan atau peredaran material film atau klip video dengan bintang utama artis internasional bukan kali ini saja terjadi.

Sebelumnya, demonstrasi serupa pernah dilakukan warga terhadap peredaran klip video kelompok musik Michael Learns To Rock, yang mengambil lokasi Pantai Dreamland, Kecamatan Pecatu, Badung.

Mereka memprotes sebagian gambar klip video itu, yang dianggap melanggar kesucian satu bangunan suci di sana. Dalam adegan itu, salah satu personel kelompok musik itu melangkah dan bernyanyi sampai ke dalam pagar pura dalem setempat. [EL, Ant]

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...