Friday, November 12, 2010

CATATAN DUNIA POLITIK

Isu santer penggantian Mendagri

Senin, 06 Agustus 2007

Catatan kecil pelatihan siasyah
Suatu hal yang mengejutkan beberapa nara sumber dalam pelatihan siasyah PD Pemuda Muhammadiyah kota Bekasi tg 4-5 Agustus 2007 di Balai PJKA Bekasi yang diikuti beberapa nara sumber yang calon walikota Bekasi yang kebetulan si Aa ketua panitianya.
Hari pertama Dr Bambang Istianto, MSi yang membahas tentang "politik hegemoni Amerika israel dalam perpolitikan dunia" yang mengulas habis tentang strategi politik dan kisruh perterungan politik dunia, dilanjut materi yang lebih menarik pada hari kedua kehadiran calon walikota dari PKS Al-Ustadz Drs. ahmad syaikhu yang mengulas habis tentang cara pemberantasan korupsi secara sistemik dan pembuktian NU dan Muhammadiyah melalui Majlis Tarjih-pun sudah memiliki ijtihad pengharaman korupsi.
Catatan kecil :
  • Kurangnya koordinasi panitia dan si Aa dalam pembagian jadwal sehingga akhirnya acara sempat di panelkan
  • Waktu persiapan dirasa kurang sehingga koordinasi kepesertaan terasa kurang termasuk kurangnya merangkul sejumlah pengurus.
  • Publikasi-pun kecabang-ranting dirasa kurang sehingga banyak yang tidak tahu materi pelatihan.
  • Mungkin saja pengkderan di Muhammadiyah sedang hambar sehingga terlihat tidak begitu diperhatikan dan sedikit dingin dan untungnya si Aa punya teman yang selalu semangat pantang menyerah.
  • sesuatu ada hikmah walau masih terlalu banyak kekurangan, tapi pelajaran yang sangat berharga sekali bagi sebuah organisasi. Kritik yang banyak terutama kurangnya koordinasi dari pengurus lain jelas bisa diakuinya, oleh karena waktunya sangat sempit, kita butuh pergerakan bukan wacana dan penghujatan

Rabu, 01 Agustus 2007

Cacing cau mah sekedar menyaksikan.
Bahagia sekali saat mendengar pak SBY mau bertemu pak Amien, biar polemik negara tidak panjang. Tapi mereketehe jangan sambil lalu, DKP-gate-nya harus tuntas dan tentu saja banyak hal yang harus kita secepatnya perbaiki, jangan sampai polemik ini sekedar bumbu penyedap persiapan bapak-bapak bangsa kita untuk tahun 2009. Oleh karena kalau si Aa lihat mah ada unsur politiknya daripada korupsinya, padahal dilansir dana budgeter bukan hanya di DKP saja tapi didepartemen lain tidak terendus keberadaannya atau dana LBI kumaha sekarang keberadaaanya?
Ternyata korupsi juga merebak di PNS bukan hanya level departemen ada istilah gratifikasi yang menurut UU no 20 tahun 2001 pasal 21b ayat 21 gratifikasi diartikan :"Pemberin dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginpan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya"
Sok kita lihat Menurut KPK contoh-contoh pemberian yang dapat dikategorikan sebagai gratifikasi :
  • pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terimakasih telah membantu.
  • hadiah atau sumbangan pada saat perkawinan anak dari pejabat oleh rekanan kantor pejabat tersebut.
  • pemberian tiket perjalanan kepada pejabat atau keluarganya untuk keperluan pribadi secara cuma-cuma.
  • pemberian potongan harga khusus bagi pejabat untuk pembelian barang atau jasa dari rekanan.
  • pemberian pinjaman tanpa bunga kepada pejabat dari rekanan.
  • pemberian biaya atau ongkos naik haji dari rekanan kepada pejabat
  • pemberian hadiah ultah atau pada acara pribadio dari rekanan
  • pemberian hadiah atau souvenir kepada pejabat pada saat kunjungan kerja
  • pemberian hadiah atau parsel kepada pejabat pada saat hari raya keagamaan oleh rekanan atau bawahannya. Tuh, keras nya menurut si Aa pejabat ayeunna tidak bisa serampangan semua kena delik gratifikasi. Ceunah aturan semakin ketat, leubih pintar manusia untuk mengakalainya, apalagi kalau hatinya sudah tertutup. Punten we, sanes ngajar ngojay ka meuri!
Cacing cau bagaimana melihat politik diatas?
Pertentangan politik dinegara teh membingungkan, coba setelah pak Amien berterus terang adanya penyaluran dana DKP saat kampanye presiden dan ditanggapi presiden kita...duh kumaha pemimpin kita teh begitu emosional atuh pada ribut, tidak memikirkan rakyat kecil seperti kita, duh ibu-ibu mengeluh harga minyak melesat, duh keluarga yang bingung menghadapi tahun ajaran baru gimana nasib penerus bangsa yang putus sekolah gara-gara uang bangunan yang mahal sekali, ditambah tidak tahu akibat press conference pak SBY untuk mengkantur fitnah bapak reformsi kita bisa berpengaruh menurunkan minyak curah ..itulah untuk urang lembur mah yang kerjanya swasta apalagi si Aa guru swasta tanpa UMK mah tidak ngaruh politik teh, tapi kita juga jangan sampai apriori terhadap politik, nya yang penting sekaran tapi lihatlah jauh bagaimana rakyat di pelosok-pelosok gimana sih janji saat kampanye.
Ada juga yang mengingatkan pak Amin sudahlah kembali kekandang lagi jangan buat terus sensasi nya, tapi ceuk si Aa mah jangan lihat Muhammadiyah-nya yang teu mais teu meuleum* jadi cela gara-gara keterusterangan dan kejujuran pak Amin yang kebetulan orang Muhammadiyah dan kebetulan dari PAN, isin atuh tapi untungnya urang lembur teu walakaya. masih banyak yang perlu kita benahi dari rakyat kita, sekali lagi rakyat itu tidak berdaya, uang rtusan juta bagi-bagi, sementara rakyat kita merintih-rintih, sok balikeun uang teh kembali ke rakyat. untungnya diurang mah rakyatnya baik-baik, tapi kalau dinegara lain ini bisa jadi skandal, mungkin namanya :DKP-gate dan kita tiru tuh orang jepun-mah pasti langsung menyerahkan uang itu ke negara dan langsung harakiri sebagai tanda penyesalan, tapi pemimpin politik kita berani, gak? ini hanya celoteh urang lembur jangan dimasukan ke hati nya bapak-bapak yang diatas......Bahasa kitanya, masih punya budaya malu kagak, kalau kagak mah inimah jadi sekedar wacana pemberantasan korupsi teh.

*teu mais teu meuleum=
tidak tahu menahu tapi kena akibatnya.
Demokrasi yang belum mencerminkan demokrasi

Mengamati pilkada DKI sungguh luar biasa bisa menyatuakan beberapa visi partai melawan partai kecil dari pengalaaman tapi dahsyat perkembangannya sehingga banyak yang segan dan ketakutan. kejadian pilkada Depok, kabupaten Bekasi, bahkan beberapa tokoh nasional seperti Pak Amin Rais ikut mendukung sang putra mahkota.

Hal lain terhambatnya calon independen yang melaju dan banyak hambatan birokrasi sehingga sisi lain menguatkan birokrasi orde baru yang berpengalaman dalam mengendalikan politik lokal. Gimana nasib partai dakwah dan dimotori anak muda itu yang diwakili oleh Adang-Dani yang menurut si Aa mah jauh lebih terhormat kalau kalah karena dikerubutin partai hebat dan lebih bermakna kalau menang karena menghadapi birokrasi kakap dengan segudang kekuasaan dan siapa yang tidak kenal Poke? tapi rakyat kita mah cerdas atuh tidak gampangan..yang penting demokratis dan jangan ngakalin demokrasi yang sedang kita rintis.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...