Monday, April 21, 2008

Bertobatlah hei antek penjajah

Lagi-lagi penistaan terhadap agama berpuluh-puluh tahun tidak pernah tuntas karena ketidak tegasan para pemimpin kita yang mungkin takut suaranya hilang. Padahal fatwa ulama dan keputusan dari pakem cukup kuat untuk membubarkan jemaah Ahmadiyah dengan dua fatwa ulama sebelumnya, tapi bersikukuh dengan kesesatan dengan mengstir Al-Qur'anul karim dengan senyum kesesatannya

Sederhana saja bertobat kembali Islam atau mendirikan agama baru dengan nama "Ahmadiyah" yang akan diakui dinegeri yang kebablasan dengan kebebasan beragamanya, padahal dinegeri asalnya pakistan saja sudah diftwakan dan terpisah dari islam, bahkan pemerintah Arab saudi melarang jemaah ahmadiyah beribadah haji dan negeri jiran saja sudah dilarang sejak tahun 70-an. Dasar prokontra dalam Islam yang mana ? sebenarnya yang pro hanya orang JIL juga difatwakan juga oleh MUI dan wajar saja yang terus melindungi teman senasibnya yang juga menunggu untuk dibubarkan juga.

Masyarakat Islam yang penting tidak boleh terprovokasi untuk anarkhis saja dan semuanya diserahkan pada ketegasan presiden kita, bisa tegas atau tidak. kalau ternyata tidak tegas sudahlah untuk pemilu 2009 tidak usah lagi dilirik lagi, kita butuh umaro yang sinergis dengan Majlis Ulama kita yang katanya tidak punya taji lagi, tapi yakin umat Islam sangat mempercayai fatwa ini sebagai wujud perlindungan terhadap aqidah Islam yang terus diobok-obok oleh antek imperialisme. Mudah-mudahan pemerintah SBY tidak mengikuti tekanan negeri imperialis (Inggeris, AS dan negeri Eropa) yang menjadi pelindung para pengikut nabi palsu Mirza Gulam Ahmad. Hanya Allah yang bisa melindungi agama kita dan semoga para kaum liberal untuk terus bertobat kembali.

1 comment:

  1. Saya yg nonmuslim menjadi bingung, kenapa banyak yg tidak suka dgn JIL, padahal menurut saya dan pengamatan sekilas, JIL telah bersikap dlm hal-hal yg bersifat universal terutama sangat menjunjung sikap toleransi yg menghargai orang lain berkeyakinan lain. Saya tidak melihat orang2 muslim yg baik utk bersikap (komplain) pada ulama spt Sodikun, Abu Bakar Baasyir atau seperti Imam Samudra, FPI, dll yg menurut saya sangat kontra produktif thd perdamaian thd orang yg berkeyakinan lain. Seperti kasus Ahmadyah ini, kok bisa disangkut paut dgn dgn antek penjajah? bukannya Ahmadyah juga sesama manusia, apa dasarnya berhubungan dgn inggris, amerika segala? pola pikir darimana ini? Selain itu, pada umat Ahmadyah, apa untungnya orang2 merusak masjid-nya, memenjarakan mereka, menyuruh mereka tobat spt anda katakan, saya jadi bertanya sebenarnya siapa yg Tuhan dan siapa yg setan?. harusnya hanya Tuhan yg tahu jalan itu benar atau sesat (tuhan maha kuasa,maha besar, maha tahu), cuma Tuhan yg bisa menentukan orang bertobat atau tidak? dan juga menentukan sesat atau tidak sesat. Apa Anda sudah sekelas Tuhan bisa menyuruh orang bertobat? Perlu diketahui, cuma setan aja yg kerjanya cuma merusak, bagaimana comment Anda?

    ReplyDelete

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...